Dua Ratusan Orang Warga Setelah Robohkan Pondok Pegiat Lingkungan dan Keroyok Tiga Anggota Mandala Foundation Malah Buat Laporan Polisi

Dua Ratusan Orang Warga Setelah Robohkan Pondok Pegiat Lingkungan dan Keroyok Tiga Anggota Mandala Foundation Malah Buat Laporan Polisi

Kampar - Laporan Polisi (LP) tiga (3) orang korban pengeroyokan di lokasi bibitan Mandala Foundation Nomor : LP/B/157/V/2025/SPKT/POLRES KAMPAR/POLDA RIAU, merusak pondok Yayasan Mandala di Cokrok Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, akan secepatnya diproses, demikian kata Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan kepada media, Jumat (23/5/25).

Informasinya saat ini ada dua kasus Lidik atas dua Laporan Polisi, “masing-masing pihak melaporkan penganiayaan,” katanya.

Ada pihak yang menilai penyerang yang jumlahnya sekitar 200 orang yang menyerang pondok pembibitan Mandala Foundation itu membuat laporan (LP) penganiayaan diduga untuk “mengaburkan” penyelidikan Polisi. 

“Nanti akan kami perdalam dan tangani secara berimbang dan proporsional berkeadilan. Hal itu disampaikan Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan menjawab pertanyaan media, Jumat (23/5/25).

Menurut Kapolres, pihaknya masih melakukan penyelidikan (Lidik) yang bertujuan untuk meluruskan jalan cerita, dan tunjukan adakah tindak pidananya atau tidak, bukan karena katanya saja.

“Insya Allah, kami akan tindak lanjuti dengan baik,”kata Mihardi.

Sebagaimana diketahui, Selasa, 20 Mei 2025 malam, sekelompok orang diduga provokasi oknum-oknum tertentu initial Kadus Desa Batugajah, Ketua BPD Desa Batugajah, mantan Kades Desa Batugajah, Jun dan Mar merupakan oknum Karyawan PTPN IV, serta Ketua RT, Wir, Sar (oknum RW) dan sejumlah warga Desa Batugajah lainnya, melakukan penyerangan dan pengeroyokan ke lokasi bibitan Mandala Foundation di lahan Cokrok Desa Batugajah.

Akibat penyerangan dan pengeroyokan tersebut, tiga orang penjaga bibitan Yayasan Mandala Foundation mengalami luka-luka berat, Eka, Aryan dan Wahyu  dan malam itu dipaksa diamankan di kantor Desa Batu Gajah.

Selain ketiga korban, pondok bibitan juga dirobohkan serta ada  beberapa inventaris di lokasi yang telah dipersiapkan untuk areal penghijauan secara nasional itu, dijarah oknum-oknum dari warga Desa Batu Gajah.

Menurut informasi yang berhasil dirangkum media ini di lapangan dari berbagai sumber dipercaya menjelaskan, penyerangan yang diprovokasi oknum-oknum perangkat Desa Batu Gajah itu, ditengarai akibat ulah para oknum - oknum petinggi Desa Batu Gajah tersebut yang mana diduga selama ini telah memperjual - belikan batang sawit dalam lahan konservasi dan daerah aliran sungai (DAS) kawasan PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI).

Kasus penjualan lahan tersebut saat ini tengah didalami Ditreskrimsus Polda Riau atas Laporan Polisi PT PSPI nomor : 023/PSPI/VIII/2024 tanggal 5 Agustus 2024.

Kasusnya sedang berjalan, dan oknum Jun mantan Kades Batugajah yang juga mantan karyawan produksi PTPN IV itu, sudah dipanggil penyidik di Ditreskrimsus Polda Riau untuk dimintai keterangan.

Diduga guna mengertak Penyidik Polda Riau, terjadilah penghasutan warga untuk mengalihkan perhatian penyidik, hingga tiga korban dari Mandala Foundation harus dilarikan ke rumah sakit Kampar, Selasa (20/5/25) malam.

Selain oknum Jun, yang ditengarai turut serta memperjual-belikan lahan di kawasan daerah aliran sungai  konservasi PT PSPI juga termasuk Wir oknum Kadus. Mereka dilaporkan menerbitkan surat keterangan tanah (SKT) diatas lahan konservasi PT PSPI dan telah dijual kepada Boimin.

Selain itu, pihak-pihak yang turut “merampok” lahan konservasi PT PSPI adalah oknum-oknum karyawan PTPN IV antara lain Uj  seluas 5 ha (Karyawan Kerani Afd IV), Arit 3 hektar (Mandor PTP N IV), Mis (Karyawan PTPN IV), Marno (Karyawan PTP N IV), Fauz (Hansip PTPN IV yang juga anak Jun mantan Kades Batu Gajah memiliki lahan terluasa dianatara pekerja PTPN IV ini.p

“Perambahan hutan konservasi kawasan PT PSPI yang saat ini sedang dilakukan penghijauan oleh Yayasan Mandala Foundation itu, membuat para pelaku perambah lahan itu merasa panik,” kata sumber.

Sehingga, dengan bertopengkan perusahaan PTPN IV, mereka melakukan propokasi sekaligus penghasutan ditengah masyarakat warga Desa Batu Gajah, “tujuannya untuk menggagalkan rencana kegiatan Yayasan Mandala Foundation melakukan penghijauan,” katanya.

Namun, apapun upaya yang dilakukan para oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang saat ini telah dilaporkan ke Mapolres Kampar tersebut, tidak akan membuat mundur atau surut langkah para pegiat Yayasan Mandala Foundation dalam melakukan penghijauan.

Kita akan tetap maju dan mengundang pejabat untuk menghadiri sekaligus melakukan penghijawan di lokasi yang telah disiapkan.

Kita akan mengundang Gubernur Riau, Kapolda Riau, Bupati Kampar, Kapolres Kampar dan pejabat terkait lainnya, untuk sama-sama melakukan penghijawan di lokasi yang telah kita siapkan saat peringatan hari lingkungan hidup awal bulan depan.

“Tidak ada kata mundur atau surut, tetap lanjut semangat penghijauan tak kendor mentyusu hari penghijauan sedunia,”ujar Ketua Mandala Foundation. Tommy Freddy Manungkalit S.Kom, SH, MH.

Junaid mantan Kades Batu Gajah dikonfirmasi tak berani menjawab.**


Komentar Via Facebook :