Tiga Pegiat Lingkungan Babak Belur Dikeroyok, Saat Itu Bhabinkamtibmas Di Lokasi "Tangkap Segera Pelaku"

Kampar - Melihat video kiriman warga, Desa Batu, Gajah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, terlihat ada sebanyak belasan orang melakukan pemukulan (pelaku penganiayaan) menghajar tiga orang tim pengamanan Bibit dan tanaman Yayasan Mandala (terlihat dalam video aparat kepolisian Desa (Bhabinkamtibmas) Desa Batu Gajah terlihat kurang tegas dalam mengambil tindakan menghalangi pengeroyokan terhadap anggota Mandala Foundation).
Terlihat usai dihajar babak belur baru Bhabinkamtibmas ini melakukan tindakan pengamanan (acungkan senjata), “kasat mata kita lihat video itu sepertinya aparat Polisi ini seperti “setengah hati?” membiarkan ketiga orang itu babak belur dahulu baru melakukan tindakan,” kata pengamat sosial, Pekanbaru, H. Arifin, Kamis (22/5/25).
“KIta patut mempertanyakan SOP pengaman masa oleh oknum Bhabinkamtibmas ini, tentunya Propam Polda Riau lebih jeli dalam mengamati perilaku anggota di lapangan,” kata Arif.
Informasi lain di lapangan saat kejadian pada Selasa (2005025) malam itu Bhabinkamtibmas ini ikut mendatangi pondok penghijauan dan rehabilitasi DAS Mandala Foundation di lahan Cakruk Desa Batu Gajah.
“Malam itu Bhabinkamtibmas bersama warga memaksa anggota Mandala Foundation ke Kantor Desa katanya sih untuk diamankan,” kata warga yang tidak mendapat pembagianllbatang sawit PTPN IV dari mantan Kades Batu Gajah Junaid.
Dipondok kami melihat cara pengamanan Polisi Desa ini seperti menganggap enteng emosi massa yang sudah beringas karena diprovokasi oleh petinggi Desa itu melalui corong masjid.
“Karena percaya ada Bhabinkamtibmas, beberapa orang yang ada dalam pondok Mandala Foundation ikut ke Kantor Desa termasuk security PT PSPI, benar saja sampai di kantor Desa ketiga korban ditempatkan ke ruangan desa yang lapang (celah masa melakukan aksinya terbuka) disinilah awal mula penganiayaan,” kata warga itu.
Beruntung salah satu Tokoh adat batu Gajah Datuk Syafar menghalangi para pengeroyok dengan badan dan buka baju, “Datuk buka baju pasang badan agar emosi pengeroyok reda,” katanya.
Kemudian lanjutnya, “karena massa terus diprovokasi petinggi desa dan salah seorang pengamanan PTPN IV (?). Lalu Security PT PSPI membawa korban keruangan Kantor Desa yang agak sempit dan menghalangi masa, “disinilah masa agak kesulitan melakukan aksinya,” kata warga yang minta namanya dirahasiakan ini.
“Kemudian masa agak tenang, kejadian penganiayaan ketiga kalinya terjadi setelah Bhabinkamtibmas mengajak ketiga korban keruangan pertemuan desa yang pintunya ada di segala arah. Nah video yang bapak lihat itu Bhabinkamtibmas baru mengeluarkan senjata setelah ketiga anggota pegiat lingkungan Mandala Foundation. Disinilah masa mereda ditambah kehadiran puluhan personil Polsek Tapung dilokasi itu,” katanya. Kemudian pengakuan ke tiga Korban diamankan di atas mobil personil Polsek Tapung, dan membuat laporan di Polres Kampar.
Dikonfirmasi Bhabinkamtibmas Masri melalui pesan WhatsApp sudah centang dua namun belum menjawab.**
Komentar Via Facebook :