Klaim Lahan Mengatasnamakan PTPN IV Tapung Kampar, Karyawan "Benalu" Harus Dibersihkan

Klaim Lahan Mengatasnamakan PTPN IV Tapung Kampar, Karyawan "Benalu" Harus Dibersihkan

Pekanbaru - Pesan Presiden Prabowo kepada Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan yang meminta agar tidak ada keraguan dalam pemberantasan korupsi di negara ini ternyata tidak menyentuh ke perusahaan negara, semisal kepada PTPN IV Sei Tapung, Kabupaten Kamparp Pasalnya terindikasi masih banyak oknum yang menjadi “benalu” dalam perusahaan tersebut.

Hal ini dikatakan Aktivis lingkungan hidup Riau, Tommy Freddy Simanungkalit, “dari inevstigasi tim kami banyak karyawan di tingkat bawah yang menguasai batang sawit yang terlanjur ditanam PTPN IV dalam lahan PT PSPI di Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kampar”.  

“Kita curiga ada top manajemen yang cawe-cawe mencari keuntungan pribadi di perusahaan negara di Tapung, pasalnya masih banyak oknum security yang mempertahankan batang sawit yang bukan di lahan mereka dengan mengatasnamakan masyarakat tempatan yang menguasai lahan yang bukan milik PTPN IV. Ini secara tak langsung top manajemen menciptakan benturan antara masyarakat dan oknum tingkat bawah di PTPN,” katanya, Rabu (8/1/25).

Tommy meminta agar oknum PTPN yang diduga menjadi “benalu” di perusahaan itu dibersihkan agar tidak tidak terjadi perbedaan pendapat di tengah masyarakat. 

“Anehnya setiap ada pemilik lahan yang ingin memasuki lahan mereka itu dihadang oleh security PTPN IN, anehnya ketika ditanya kepada security ini siapa yang memerintahkan mereka puluhan dari mereka ini tidak tahu, namun yang jelas ada pekerja yang merupakan anak mantan Kepala Desa Batu Gajah yang selalu hadir memberikan support kepada mereka (security),” kata tim Tommy di lapangan kemarin.

Seperti diketahui sebelumnya para pekerja yang menjadi mantan kepala desa itu sudah dilaporkan kepada Polda Riau atas penjualan lahan berisi pohon sawit yang berada di atas izin PT PSPI, “artinya lahan yang diklaim anak mantan kepala desa yang sudah memiliki mobil mewah itu bukan lahan PTPN IV bukan lahan mereka”.

“Kita sayangkan mereka mengklaim itu lahan PTPN namun dibelakang layar pekerja PTPN tersebut malah diduga memperjual belikan lahan tersebut. Buktinya pihak PT PSPI membuat laporan ke Polda Riau atas penerbitan SKT dalam HTI. Jadi tak tepat kalau anak mantan kepala Desa Batu Gajah ini mengarahkan security PTPN untuk mempertahankan lahan yang diperjual belikan bapaknya itu,” kata dia.

Pertanyaannya kata Tommy, “siapa dibelakang anak mantan Kades Batu Gajah ini sebab bisa memprovokasi kepala security yang diduga masih aktif sebagai prajurit TNI tersebut”.

Dari hasil rapat dengan pihak top manajemen telah disepakati lahan yang berada di Desa Batu Gajah itu bukan lahan dalam izin HGU PTPN IV Tapung, namun karena diduga sudah diperjual belikan mantan Kepala Desa Tapung Junaedi alias Pelong itu, “maka anak mantan Kades itu bertahan sedaya upaya bahkan diduga dia tega memanfaatkan security PTPN IV tersebut.

“Bisa jadi yang ikut memasuki lahan PT PSPI tersebut  para security ini juga diduga ikut menikmati hasil panen batang sawit PTPN tersebut,” kata salah seorang kuasa pemilik lahan anak kemenakan datuk Suhaili.

“Kita minta anggota TNI yang aktif di kesatuan nya tidak ikut membackup oknum karyawan PTPN yang memperjual belikan lahan PT PSPI tersebut,” kata kuasa Datuk Suhaili tersebut. Anak mantan Kades batu Gajah, Fauzi dikonfirmasi malah tak berani menjawab.*


Eko Sulastono

Komentar Via Facebook :