Kabar Duka di Hari Gajah, Anak Gajah Yuni Mati di PLG Sebanga Bengkalis

Pekanbaru - Seekor anak gajah berjenis kelamin betina bernama Yuni ditemukan mati Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga pada 11 April 2025 lalu. Gajah betina bernama Yuni ini mati karena kekurangan nutrisi dan stres akibat terpisah dari kelompoknya.
Untuk memastikan penyebab matinya anak gajah yang barua berusia tiga bulan itu, Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengirimkan sampel darah, kotoran dan air liur Yuni ke Medica Satwa Laboratories-Bogor.
Kepala BBKSDA Riau, kepada media menjelaskan, pihaknya baru bisa mengumumkan penyebab kematian anak gajah Yuni setelah menerima hasil uji laboratorium dari Medica Satwa Laboratories-Bogor.
"Diterima hasil laboratorium yakni negative Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV). Terhadap kondisi ini, selanjutnya dalam rangka mengetahui penyebab kematian anak gajah tersebut, Balai Besar KSDA Riau memutuskan untuk melakukan uji Histopatologi di Institut Pertanian Bogor," kata Supartono, Selasa (12/8/2025).
Dijelaskan, berdasarkan hasil uji Histopatologi yang diterima oleh Balai Besar KSDA Riau, ada tiga penyebab kematian anak gajah tersebut. Pertama akibat Pneumonia, hemoragia pada paru paru yang menyebabkan kegagalan pemapasan hingga kematian individu.
"Kedua, Gastroenteritis (radang pada lambung dan usus) yang terjadi menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi individu sehingga terjadi ketedikseimbangan elektrolit dan kondisi hypovolomik shock sehingga dapat menyebabkan kematian individu. Dan ketiga, kondisi stress yang berkontibusi pada penurunan system pertahanan tubuh yang menyebabkan kerentanan hewan terhadap suatu infeksi bahkan kematian. Anak gajah stres karena terpisah dari induk dan rombongan gajah," jelasnya.
Sebelumnya, warga Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, menemukan seekor anak gajah yang tersesat di perkebunan sawit pada Senin, 10 Maret 2025. Anak gajah tersebut diduga terpisah dari kelompoknya saat melintasi Sungai Tesso. BBKSDA Riau langsung mengevakuasi anak gajah tersebut ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas untuk mendapatkan perawatan dan observasi.
Penyelamatan anak gajah tersebut diawali dengan upaya menggabungkan kembali dengan induk dan kelompoknya yang dilakukan oleh petugas, tapi upaya ini tidak berhasil. Anak gajah kemudian dievakuasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas Kabupaten Siak.
Di PLG Minas, tim medis BBKSDA Riau berupaya untuk mendekatkan anak gajah tersebut ke indukan gajah lain di PLG Minas, namun indukan gajah lain tersebut menolak.
Kemudian, anak gajah tersebut dipindahkan ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga Kabupaten Bengkalis, dengan harapan memperoleh indukan asuh dari induk gajah yang baru melahirkan.
Namun indukan gajah tersebut juga menolak, sehingga asupan nutrisi diupayakan diperoleh dari pemberian buah-buahan. Anak gajah tersebut cenderung berperilaku hiperaktif.
Kondisi anak gajah terus menunjukkan penurunan kesehatan dankarena tidak ada nafsu makan.
Tim medis BBKSDA Riau kemudian memberikan cairan infus dan elektrolit. Nun upaya itu tidak berhasil sehingga anak gajah Yuni dinyatakan mati pada 11 April 2025 sekitar pukul 05.00 WIB.(***)
Komentar Via Facebook :