Pekanbaru - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau telah menurunkan Pengawas Ketenagakerjaan untuk mengumpulkan data dan keterangan (pulbaket) terkait kecelakaan kerja di gedung United Overseas Bank Limited (UOB) Cabang Pekanbaru.

Tak hanya itu, Disnakertrans Riau segera memanggil manajemen PT Sinergi terkait kecelakaan kerja yang dialami karyawannya Rio Rinaldi Saputra (35). Rio tersengat aliran listrik tegangan tinggi, saat melakukan pekerjaan di Bank UOB pada Jumat (1/8/2025) sekira pukul 15.20 WIB kemarin. 

"Kita sudah turunkan pengawas Ketenagakerjaan untuk melakukan pulbaket,  hasilnya nanti setelah selesai akan kita sampaikan," kata Kabid Pengawasan Disnakertrans Riau, Bayu Surya, Senin (4/8/2025). 

Dia menjelaskan, dalam waktu dekat akan memanggil PT Sinergi untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan kerja tersebut. "Nanti kita akan panggil perusahaannya untuk melakukan tahapan pemeriksaan. Perusahaan ini vendor yang bekerja di bank UOB," ungkapnya. 

Menurut laporan medis, korban yang setelah kejadian dilarikan ke IGD RS Bhayangkara Polda Riau. "Korban mengalami luka bakar 24 persen berdasarkan laporan medis. Kita juga akan minta keterangan dari pihak medis terkait luka yang 24 persen ini,", tutur dia. 

Informasi yang berhasil dirangkum dari sumber terpercaya, PT Sinergi diduga tidak memiliki lisensi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ketinggian. Bahkan, karyawan yang menjadi korban sengatan listrik tersebut diduga belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. 

"Benar atau tidaknya informasi itu, akan diketahui setelah kita panggil pihak perusahaan, baru mereka membuktikan apakah benar atau tidak informasi itu. Saat ini kita belum bisa menyimpulkan langkah apa. Kita akan panggil dulu pihak perusahaan," pungkasnya. 

Kronologis Kejadian

Diketahui, seorang pekerja proyek pembersihan bagian luar gedung United Overseas Bank Limited (UOB) Cabang Pekanbaru, tersengat aliran listrik tegangan tinggi, Jumat (1/8/2025) sekira pukul 15.20 WIB. 

Pekerja bernama Rio Rinaldi Saputra (35) ini merupakan karyawan PT Sinergi yang merupakan vendor pengerjaan proyek di bank UOB. Dia ditemukan pingsan tak berdaya oleh rekannya saat hendak turun dari lantai atas gedung UOB menggunakan tali. 

Kapolsek Pekanbaru Kota, Kompol Herman Pelani mengatakan, disaat akan turun, korban menyenggol jaringan listrik yang ada di atas bangunan bank UOB. "Saat itu kawannya yang berada di atas dan dibawah menggerakkan tali sehingga korban terlepas dari sengatan listrik. Korban pingsan dan dibawa oleh temannyaturun dan dilarikan  ke RS Bhayangkara Polda Riau," kata Herman. 

Akibat insiden ini, korban mengalami luka bakar serius di bagian dada, punggung dan tangan. Diperkirakan korban mengalami luka bakar 30 persen. Beruntung nyawanya masih bisa tertolong dan korban segera mendapat perawatan di RS Bhayangkara Polda Riau. "Sekarang lagi menjalani pengobatan di RS Bhayangkara," tuturnya. 

Dijelaskan Herman, saat melakukan pekerjaannya, korban telah diingatkan oleh rekannya bahwa ada kabel dengan arus tegangan tinggi berjarak satu meter dari gedung UOB. 

"Korban saat itu mengenakan sepatu, baju lengan panjang dan helm. Tapi memang sudah diingatkan oleh kawannya ada kabel arus listrik tegangan tinggi yang berjarak satu meter dari gedung itu. Korban sudah mencoba untuk menghindar namun terkena (kabel)," benernya. 

Soal pengerjaan ini, kata Herman, pihaknya tidak memperoleh pemberitahuan oleh pihak bank dan vendor proyek. Bahkan, pihak bank tidak pernah meminta pengamanan kepada pihak kepolisian. "Kita sudah pernah berkomunikasi alasannya pihak bank karena dari pusat tidak mengizinkan. Jadi sampai sekarang kita tidak melakukan pengamanan terhadap bank itu," jelasnya. 

Soal insiden ini, tegas Herman, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru untuk melakukan penyelidikan. "Kita coba akan panggil PT Sinergi dan akan berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru untuk penanganan penyelidikan penyelidikan berikutnya," pungkasnya. 

Terkait Kecelakaan kerja di UOB Cabang Pekanbaru ini, pihak bank belum mau berkomentar dan menolak untuk memberikan keterangan resmi kepada wartawan. (***)