Polda Riau Bentuk Tim Radar dan Dirikan Command Center untuk Berantas Cybercrime

Pekanbaru - Maraknya aksi kejahatan digital di dunia Maya akhir-akhir ini, Polda Riau melaunching program Riau Damai Anti Cybercrime (Radar), Rabu (16/7/2025). Untuk memaksimalkan kinerja Tim Radar, Aubdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) menyediakan satu ruangan khusus yang disebut Command Center Polda Riau.
Ruangan ini dipenuhi peralatan canggih, monitor control dan sejumlah aplikasi digital khusus untuk mendukung kinerja Tim Radar. Tak hanya itu, sejumlah operator handal juga disiagakan selama 24 jam untuk memantau pergerakan diunia Maya dan situasi di lapangan.
Kapolda Riau, Irjen Hery Heryawan mengatakan, tim ini dibentuk dengan tujuan untuk memberantas kejahatan digital dan penyebaran berita bohong atau hoax. Selain itu, Tim Radar juga bertugas untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu negatif.
Tak hanya dari anggota cyber crime, Polda Riau juga merekrut kaum disabilitas yang dinilai mampu dan memiliki keahlian dibidang siber.
"Kita sudah berhasil membuat satu program yang hari ini sudah kita launching bersama-sama. Nantinya program ini akan dicoba secara terus-menerus agar bisa terus memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Program itu namanya program Radar atau Riau Damai Anti Cybercrime," kata Irjen Hery Heryawan, Rabu (16/7/2025).
Dijelaskan Irjen Hery, ada beberapa tujuan dibentuknya Tim Radar ini, salah satunya untuk memberikan edukasi tentang jenis-jenis kejahatan digital dan cara menghindarinya.
Selain itu, untuk kesadaran tentang keamanan digital, serta meningkatkan partisipasi publik untuk bisa mengawasi kinerja kepolisian, memberikan kritik dan saran..
"Kita juga bisa menghimbau pada seluruh masyarakat agar bisa melaporkan kejahatan atau kejadian tindak pidana yang dialami oleh warga atau di lingkungannya melalu media digital," kata dia.
Selain itu, Tim Radar juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya penipuan secara online, pencurian identitas bahkan phising.
"kampanye literasi digital adalal pemahaman hingga lapisan masyarakat paling bawah. Ini menyangkut banyak hal, terutama kepada orang tua dan anak-anak kita. anak-anak di usia dini. Bijaklah bermedia sosial dan kalau ada potensi kejahatan dunia Maya, laporkan ke Tim Radar," pungkasnya. (***)
Komentar Via Facebook :