Kasus Dugaan Penyerangan Anak Bawah Umur, Selebgram Cut Salsa Disidang

Kasus Dugaan Penyerangan Anak Bawah Umur, Selebgram Cut Salsa Disidang

Pekanbaru - Sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan dan penyerangan anak bawah umur yang diduga dilakukan oleh seorang selebgram bernama Cut Salsabila digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Rabu (22/1/2024). Sidang mengagendakan pemeriksaan saksi dari pihak korban.

Saksi yang diperiksa adalah korban AHM (18), saksi R yang merupakan teman korban dan ibu kandung AHM Weni Mulyono. Sidang digelar di ruang inklusi yang dipimpin oleh Hakim Ketua Hendah Karmila Dewi.

Berdasarkan keterangan korban AHM dalam persidangan, peristiwa penganiayaan terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023 sore di outdoor salah satu restoran cepat saji di mall SKA Pekanbaru. 

"Saya dari luar starbuck dan dia dari dalam. Waktu antri saya lihat dia di belakang saya tapi saya tidak ngomong apa-apa. Setelah saya bayar, saya lihat dia duluan selesai bayar. Dia dan ibunya duduk di luar. Dia kembali ke cashier dan saya keluar duduk. Tak lama setelah itu ada yang menyiram pakai air putih di dalam gelas oleh terdakwa. Saya bertanya kenapa? Maaf ya aku sengaja katanya. Iya aku sengaja mau apa kau dan terdakwa langsung pergi," kata AHM kepada hakim. 

Selang beberapa saat, korban yang tak terima disiram dengan air, korban akhirnya membalas perlakukan terdakwa dengan menyiramkan air ke kepalanya. 

"Setelah itu dia (terdakwa) tiba-tiba menjambak dan mencakar sehingga saya terjatuh ke lantai dan dia sangat brutal menganiaya saya. Saya berusaha untuk melepaskan jambakannya dan dia tidak mau melepaskan. Akibatnya saya luka gores dan lebam. Luka lecet di pelipis, pipi kanan dan lengan kanan," tutur AHM.

Setelah kejadian, korban bersama keluarga melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut ke Polresta Pekanbaru. 

Masih dalam sidang, saksi R mengungkapkan saat itu dia datang ke mall SKA bersama korban. "Di J.Co kami berdua memesan makanan dan minuman. Saat AHM membayar saya pindah ke smoking area. Saat antri membayar saya melihat terdakwa sudah berada di belakang AHM. Saat kami sedang makan donat, tak lama kemudian Salsabila bawa minuman air putih gelas langsung menyiram AHM dengan tangan kanan. Maaf ya aku sengaja, katanya," ujar R kepada Hakim. 

Tak terima dengan perlakuan terdakwa, kata R, korban yang tidak tau akar permasalahannya kemudian membalas penyiraman itu dengan menyiramkan air putih ke terdakwa. Setelah terdakwa disiram oleh korban, Salsabila langsung menjambak rambut serta mencakar AHM. 

"Saat itu saya melarang dengan kata-kata sambil memegang AHM. Kemudian pihak j.co memanggil ibu terdakwa dan langsung membawa anaknya," pungkasnya. 

Sementara itu, ibu korban, Weni Mulyono yang ikut memberikan keterangan sebagai saksi mengatakan, peristiwa itu diketahui dari sambungan telefon anaknya. Mendengar laporan itu, dia langsung menemui anaknya dan membuat laporan polisi. 

"Saya diberitahu saat di rumah bahwa anak saya dianiaya oleh terdakwa. Setelah itu saya menyusul anak saya dan buat laporan polisi. Sorenya divisum di RS Bhayangkara. Mukanya kena cakar, tangannya dan rambutnya sakit usai dijambak," ujarnya sambil berurai air mata.

Akibat peristiwa itu, AHM mengalami trauma dan merasa tidak nyaman. Bahkan dirinya terus dibully di media sosial. 

 "Anak saya setelah kejadian trauma berat dan tidak nyaman, menangis terus. Di media sosial anak saya dibully setiap hari. Kemudian saya bawa ke psikolog dan psiakter karena tidak bisa tidur, tidak nyaman dan dibully," ungkapnya. 

Hingga kasus ini bergulir di pengadilan, pihak keluarga korban telah menutup pintu untuk mediasi karena tidak ada iktikaf baik dari pelaku. 

Sementara itu, pengacara Cut Salsabila, Daud Pasaribu menegaskan pihaknya telah berupaya melakukan mediasi, namun tidak mendapatkan titik temu. "Tadi sudah kita dengar bahwa lihak korban menutup pintu perdamaian. Setelah ini Mari kita berdamai, tapi kalau menutup pintu untuk berdamai dari mana bisa perdamaian itu terjadi," kata Daud. 

Soal kliennya disebut melakukan penyerangan, Daud membantah hal itu. "Kami akan buktikan fakta yang berbeda. Siapa yang menyerang, siapa yang datang ke tempatnya itu akan kami buktikan. Ini saksi dari j.co sendiri belum hadir dan CCTV juga tak pernah muncul. Aneh ini, mall sebesar itu CCTV mati saat kejadian," pungkasnya Daud. (***) 


Redaksi

Komentar Via Facebook :