Demi Kejar Kursi Kades Batu Gajah Pelong Tega Janjikan Lahan Sawit "Rampokan" Milik PTPN IV Kepada Warga
Kampar - Diduga demi kesuksesannya untuk maju pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Batu Gajah, Kecamatan Tapung, Kampar, Riau, Junaidi Alias Junet Alias Pelong harus berurusan dengan Polda Riau, karena terindikasi nekat jual kawasan hutan konservasi/ lindung dalam lokasi izin PT PSPI.
Bukan itu saja Pelong yang merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Batu Gajah, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau, tersebut diduga memanfaatkan warganya untuk menguasai lahan PTPN IV, kasarnya “merampok lahan” yang bukan milik mereka.
Berdasarkan informasi Pelong dipanggil hari Kamis (5/9/24) ke Markas Polda Riau dengan surat panggilan No ; B/1848/IX/2024/Ditreskrimsus tertanggal 3 September 2024, untuk dimintai keterangan atas laporan dari PT PSPI, namun belum terdengar kabar hasil pemanggilan tersebut.
“Kabarnya mantan Kades ini belum memenuhi panggilan Polisi,” kata narasumber pada media ini, Selasa (10/9/24).
Berdasarkan surat laporan Polisi, “dalam kegiatan tersebut Pelong dibantu oleh Wira Kesuma selaku oknum Ketua RT yang disinyalir yang mengeluarkan SKT atau surat tanah dalam hutan produksi PT PSPI.
“Surat SKT itu diterbitkan kepada salah satu pembeli lahan tersebut yang bernama inisial B,” kata dia.
Pihak PT PSPI membenarkan bahwa letak posisi lahan yang diperjualbelikan oleh mantan kades dan ketua RT itu di dalam kawasan konservasi PT PSPI yang merupakan anak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper.
Pengakuan terkejut dilontarkan oleh salah seorang warga yang mengaku mereka dijanjikan lahan hasil rampokan sawit PTPN IV yang berada dalam izin HTI PT PSPI oleh Pelong.
“Kalau kami memilih dia (Pelong) saat maju pemilihan Kepala Desa nanti maka kami akan diberi lahan PTPN itu,” kata warga yang jujur ini.
Saat ini perintah Pelong kata warga ini, tugas kami hanya menjaga agar pihak PT PSPI tidak masuk menguasai lahan itu.
Mangtan Kades batu Gajah ini Junaidi Alias Junet Alias Pelong yang merupakan pekerja di PTPN IV sendiri dikonfirmasi tidak berani menjawab.**
Komentar Via Facebook :