Pekanbaru - Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau mengungkap dugaan tindak pidana Perikanan dan menangkap pelaku penyelundupan benih bibit lobster keluar Negeri berupa benih bibit lobster (benur), di Desa Air Balui, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.

“Setiap orang dengan sengaja memasukan, mengeluarkan, mengadakan, mengedarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia berupa benih bibit lobster (benur) dapat dipidana,” demikian kata Kapolda Riau Irjen M Iqbal melalui Dirkrimsus Kombes Teguh Widodo dalam rilis kepada wartawan di Mapolda Riau Rabu pagi tadi (19/4/23).

Adapun penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat adanya penyelundupan benih bibit lobster keluar Negeri melalui daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

“Subdit IV Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau telah melakukan penangkapan atas tersangka MR (supir) dan tersangka SN (kernet),” katanya.
Menurut dia, “sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1), tersangka dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 1.5 miliar”.

“Selanjutnya penyidik menetapkan 2 orang tersangka MR (33Th) warga Lampung dan SN (53Th) sebagai pelaku dugaan tindak pidana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” katanya.

Modus Operandi, supir dan kernet ini mengedarkan dan memelihara benih bibit lobster ukuran kecil jenis pasir membawa 1 unit kendaraan jenis mitsubishi cold diesel.

Benih sebelumnya di temukan sebuah rumah kosong beserta empat orang pekerja mengemas box ikan warna biru juga ditemukan mesin air, toples, oksigen, dan pipa air untuk penyulingan air) yang diduga tempat penyegaran benih bibit lobster.

“Sebelum benih dikirim ke Luar Negeri Vietnam dan transit di singapore melalui pelabuhan Inhu,” pungkasnya.**