Kapolda Riau Bantah Pernah Libatkan Ormas Petir dalam Penyelidikan PT PHR

Kapolda Riau Bantah Pernah Libatkan Ormas Petir dalam Penyelidikan PT PHR

Pekanbaru – Kapolda Riau, Irjen Hery Heryawan membantah keras informasi dan pemberitaan yang menyebutkan bahwa anggotanya turun bersama Ormas PETIR ke lokasi tewasnya dua bocah di kolam bekas pengeboran PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Desa Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir.

"Saya membantah keras pernyataan Ormas Petir yang mengaku sidak bersama anggota kami, itu adalah hoaks. Buktinya ketua Ormas PETIR inisial JS sudah kita tangkap terkait dugaan pemerasan terhadap salah satu perusahaan di Riau," tegas Irjen Hery, Kamis (16/10/2025). 

Kapolda menegaskan bahwa pihaknya dalam melakukan  penyelidikan dan penyidikan tidak pernah melibatkan pihak manapun, apalagi melibatkan ormas.

Sebelumnya, Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme) dan Unit IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Riau berhasil membeli JS di sebuah coffee shop sebuah hotel di kawasan Senapelan, Kota Pekanbaru, pada Senin (14/10/2025) malam. Dari tangan JS, polisi menyita uang tunai Rp 150 juta dalam operasi tangkap tangan tersebut. 

Wadireskrimum Polda Riau AKBP Sunhot Silalahi menjelaskan, modus JS memeras perusahaan PT Ciliandra terkait kasus dugaan korupsi dan pencemaran lingkungan 

"JS kami amankan atas dasar laporan warga yang merasa resah atas pemerasan yang dilakukan oleh yang bersangkutan.Penangkapan JS ini menyusul adanya laporan polisi (LP) terkait dugaan pemerasan. Modusnya, yang bersangkutan melakukan pemerasan dengan kedok sebagai LSM untuk menakut-nakuti korban," kata AKBP Sunhot. 

Berdasarkan informasi yang beredar, JS melakukan pemerasan terhadap salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Riau dengan meminta uang sebesar Rp 5 miliar. Namun, akhirnya perusahan yang satu grup dengan First Resource tersebut menyanggupi Rp 1 miliar. 

"Tersangka ini melakukan pemberitaan di 24 media online yang isinya korupsi dan pencemaran lingkungan oleh salah satu perusahaan grup First Resource dan mengancam demi di Jakarta. Dari pihak perusahaan PT Ciliandra berusaha untuk memberikan hak jawabnya terhadap pemberitaan itu. Namun kesempatan itu tidak dapat terlaksana. Kemudian perusahaan menghubungi sumber berita tersebut yakni Ormas Petir," ujar Sunhot.(***) 


Redaksi

Komentar Via Facebook :