Warga 3 Desa di Kampar Demo, Tolak Poktan RJM Kelola Kebun Sawit Seluas 1.446 Ha

Warga 3 Desa di Kampar Demo, Tolak Poktan RJM Kelola Kebun Sawit Seluas 1.446 Ha

Kampar - Ratusan warga tiga desa di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau berunjuk rasa menentang keputusan PT Agrinas Palma Nusantara (APN) yang menunjuk Kelompok Tani (poktan) Riau Jaya Makmur (RJM) mengelola lahan sitaan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan, Senin (22/9/2025). 

Lahan seluas 1.446 Hektare yang terletak di Desa Buluh Cina, Kepaujaya dan Pangkalan Baru itu disita dari Kelompok Tani Kepaujaya Sukses Lestari karena masuk dalam kawasan hutan. Pengelolaan lahan tersebut dipercayakan oleh PT Agrinas Palma Nusantara ke Poktan RJM. 

Pantauan di lokasi, ratusan emak-emak dan pemuda dan orang tua terlihat berbondong-bondong memasuki pintu gerbang lahan yang dipasangi portal tersebut. Jumlah massa yang cukup banyak membuat petugas keamanan kewalahan dan terpaksa membiarkan pendemo merangsek masuk ke lokasi perkebunan. 

Namun, walaupun berhasil menerobos masuk, massa aksi cukup tertib dan situasi relatif kondusif. Walaupun ada sedikit dorongan ketika di depan pintu gerbang. 

Massa akhirnya diterima oleh Herry, Perwakilan PT Agrinas Palma Nusantara untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka. 

Koordinator Aksi, Ebber Saputra menjelaskan, dalam aksi ini, warga tiga desa menuntut PT APN untuk mengevaluasi Kerjasama Operasional (KSO) yang diberikan kepada Kelompok Tani Riau Jaya Makmur. 

"Kami protes terhadap kebijakan Agrinas karena menyerahkan kebun seluas 1.446 hektare kepada KSO Riau Jaya Makmur. Yang makan Poktan Riau Jaya Makmur ini fiktif fan tidak memiliki anggota. Sementara dari kepengurusannya sendiri mereka mengakui bahwa kelimpkk Tani ini berasal dari Buluh Cina. Sejauh ini kita sudah minta keterangan resmi dari Kepala Desa Buluh Cina bahwa Poktan RIM bukan berasal dari Buluh Cina," ungkap Ebber. 

Menurutnya, sudah sepantasnya warga Buluh Cina, Kepaujaya dan Pangkalan Baru diberikan oleh PT APN untuk mengelola lahan 1.446 Ha yang disita oleh Satgas PKH tersebut. 

"Tadi kami sudah menyerahkan pernyataan sikap kami yang ditandatangani oleh perwakilan PT Agrinas Palma Nusantara. Kemudian mereka menyampaikan akan berkomunikasi dengan pimpinan di Jakarta. Dan kita menolak menyelesaikan masalah di Pekanbaru dan kita ingin permasalahan ini diselesaikan disini," tegasnya. 

Ada tujuh tuntutan yang disampaikan warga kepada PT APN dan harus segera di realisasikan. 

"Salah satunya untuk menghentikan operasional kebun yang dilakukan oleh KSO Riau Jaya Makmur. Kami akan tetetap disini sampai tuntutan kami dipenuhi. Akainu terus berlanjut dan bergelombang hingga beberapa hari ke depan sampai tuntutan dipenuhi," kata dia. 

Herry, perwakilan PT APN mengatakan akanenyampaikan seluruh tuntutan masyarakat tiga desa ini ke pimpinan pusat di Jakarta. (***) 


Redaksi

Komentar Via Facebook :