BBM Langka, Proyek APBN Di Bintan Malah Beli Solar Subsidi Di Tengah Laut
Bintan - Ditengah sulitnya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar masih ada saja yang mengunakan solar subsidi ini untuk usaha, tentunya hal ini sangat mengecewakan banyak pihak terutama masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak subsidi ini.
Kekecewaan masyarakat ini dikabarkan karena, ada perusahaan yang merupakan sub contraktor di Perusahaan APBN, diamana di Duga Proyek Multiyears Mercusuar Karang Singa Pulau Bintan, Kepulauan Riau dengan anggaran puluhan miliar itu terindikasi menggunakan BBM Jenis Solar bersubsidi dalam melakukan kegiatan pengeboran tiang pancang pembangunan mercusuar di pulau Singa.
Pantauan wartawan dilapangan, pekerjaan ini dilaksanakan oleh PT Pacific Multindo Permai (PT PMP) sejak tahun 2023 yang sempat tidak selesai di tahun tersebut dan di laksanakan kembali oleh perusahaan yang sama pada tahun 2024 dengan pengeboran pembuatan tiang pancang sebanyak 25 titik.
Pada tahun 2024, PT Pacific Multindo Permai (PT PMP), menunjuk PT Pratama Widya Tbk sebagai Subkontraktornya untuk pelaksanaan pengerjaan pemasangan tiang pancangdi 25 titik tersebut.
Dalam pelaksanaan pengeboran tiang pancang tersebut, PT Pratama Widya TBK membutuhkan BBM solar setiap hari nya tidak kurang dari 2 drum BBM solar untuk mengoperasikan mesin bor, mesin genset untuk mesin las.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM solar itu dalam melakukan operasional pelaksanaan pemasangan tiang pancang tersebut, di duga PT Pratama Widya TBK tidak menggunakan BBM non subsidi (BBM Industri).
Dalam pantauan awak media di lapangan dan keterangan masyarakat setempat, bahwa kegiatan pengantaran BBM solar untuk operasional proyek tersebut mengambil minyak solar dari masyarakat alias eceran yang dikoordinir oleh warga.
"Kegiatan suplai minyak solar selalu dilakukan melalui kapal pompong setiap pagi jam 07:30 dan sore sekitar Jam 17:30 melalui sungai mangrove desa sungai kecil," kata warga sekitar yang nama nya tidak mau disebutkan, Minggu (01/09/24).
Pelaksanan pengantaran BBM solar sudah dilakukan sejak pelaksanaan proyek di mulai dari mulai Mei 2024 sampai sekarang yang diambil dari eceran dengan memakai sebuah mobil Pickup.
"Kegiatan suplai minyak solar ini sudah sejak bulai Mei 2024, sekali suplai ada hampir 5-7 derigen isi 30 liter, dalam sehari ada dua trip pengantaran," Terangnya.
Kegiatan suplai minyak solar ini menjadi perhatian di masyarakat sekitar, yang menduga bahwa perusahaan tidak menggunakan BBM Industri dalam melaksanakan kegiatan proyek sebagaimana yang sudah diatur peraturan.
"Tentunya kita menduga proyek ini dalam pelaksanaan nya tidak menggunakan BBM solar non subsidi (BBM Industri) sebagai mana yang diatur dalam peraturan yang ada, karena jika menggunakan BBM non subsidi seharusnya pihak pihak perusahaan memiliki tangki penampungan minyak baik di lokasi pekerjaan maupun basecamp nya," pungkasnya.
Pihak perusahaan sendiri dikonfirmasi sampai berita ini diturunkan Senin (2/9/24) tidak satupun bisa dihubungi.**
Komentar Via Facebook :