Tak Ada Makan Siang Gratis
Bola Panas Tender Rp 2,9 T KPK Kemana? WhatsApp CERI Diblokir, Triharyo Jawab Cuti?
Jakarta - Stafsus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi, Triharyo Indrawan Soesilo, membantah kalau pesan klarivikasi melalui pesan WhatsApp Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman, diblokir. “Tidak ada apa-apa. Sedang cuti saja,” demikian jawab Triharyo Indrawan Soesilo, Minggu (14/7/24) siang.
“Pesan yang mana?,” demikian kilah Triharyo Indrawan Soesilo yang akrab dipanggi Hengki ini.
Dalam wawancara singkat melalui pesan WhatsApp dengan redaksi tim “Jurnalis Metro Group” ini, Hengki meminta untuk diberikan masukkan, “silahkan kami diberi masukan,” katanya.
Terkait beliau cuti tersebut banyak pihak yang mempertanyakan termasuk Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman, pasalnya sampai saat ini status di aplikasi WhatsApp Hengki dengan CERI masih centang satu.
Kepastian cuti Hengki sempat dikonfirmasi kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Dadan Kusdiana, namun sampai berita ini dirilis beliau tidak menjawab walau pesan tersebut dilihat dan sudah centang dua berwarna biru.
Polemik pemblokiran dikabarkan terkait sebelumnya Yusri Usman setiap hari mengirim berita terkait kasus akibat kebakaran kilang RDMP Balikpapan sejak 25 Mei 2024 yang menurut informasi terkini hingga minggu ini bahwa miringnya kolom CDU IV belum dapat diatasi oleh tim teknis yang mengakibatkan terjadinya 'stress kargo minyak mentah'.
“Akibat kolom CDU IV yang miring belum dapat diatasi itu mengancam jutaan barel. Kemudian kita kerap menanyakan dugaan ‘Persaingan Tidak Sehat Dalam Proses Tender Pipa Gas Cisem’ tahap kedua sepanjang 240 KM yang pagu anggarannya sekitar Rp 2,9 triliun. Keduanya termasuk proyek strategis nasional, mungkin itu pesan WhatsApp CERI selalu centang satu," kata Yusri lagi.
Dikatakan Yusri, terakhir Hengki masih membaca kiriman berita dari Yusri pada hari Rabu (10/6/2024) pukul 19.53 WIB dengan judul "Luar Biasa Pokja Kementerian ESDM Secepat Kilat Tunjuk Pemenang Lelang Proyek Cisem 2 Senilai Rp 2,78 Triliun".
“Namun pesan WhatsApp saat ini terlihat sudah tidak diterima Hengki lagi,” kata Yusri.
Sambung Yusri, “klarivikasi yang kita sampaikan itu berhubungan tugas beliau sebagai Stafsus Menteri ESDM maupun sebagai Komut PT Kilang Pertamina International (PT KPI)”.
Sebelumnya heboh diperbincangan publik, dalam dugaan kejanggalan pelaksanaan lelang Proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2, sudah ada di meja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Atas perbincaangan yang sudah dimuat media Indonesiawatchid ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pun buka suara. Dimana Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Dadan Kusdiana membantah tudingan yang dilayangkan pelapor tentang proses tender proyek Cisem 2 ke KPK tersebut.
Menurut Dadan, KESDM telah melaksanakan tender sesuai aturan. KESDM tentunya melaksanakan tender sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan kami menghormati respon dari Masyarakat,” klaimnya kepada Indonesiawatchid, (12/07/24) lalu.
Namun aku Dadan, dia tidak tahu persis tentang pelaksanaan tender, meskipun pelaksana tender, yaitu Pokja 7 Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), ada di bawah tanggung jawabnya. Ketika dikonfirmasi mengenai alasan pelaksana meminta KSO PT Timas Suplindo – PT Pratiwi Putri Sulung, mengajukan penawaran kembali di luar sistem, Dadan tidak tahu.
Padahal dari laporan ke KPK, disebutkan bahwa tim pelaksana tender meminta lagi KSO PT Timas – Pratiwi Putri Sulung, agar mengirimkan penawaran melalui email dan tidak melalui kanal yang disediakan pelaksana. Sementara sebelumnya, pihak KSO Timas – Pratiwi sudah memasukkan penawaran ke sistem tender.
Redaksi Indonesiawatchid ketika itu juga mengkonfirmasi tentang sanggahan yang diajukan salah satu peserta tender, yaitu PT PP (persero) tbk ke Kementerian ESDM. “Perusahaan plat merah ini mengajukan sanggahan atas proses tender proyek pipa Cisem 2 pada 9 Juli kemarin”.
Dadan, yang juga menjabat sebagai Plt Direktur Jenderal Migas ini, tidak mengetahui hasil sanggahan meskipun sudah dikirim pihak PT PP (persero) tbk 3 hari lalu. “Saya belum dapat laporannya (hasil sanggahan). Mungkin masih dibahas panitia,” katanya.
Di dalam Keputusan Menteri ESDM No 224.K/HK.02/MEM.S/2021 tentang UKPBJ Di Lingkungan KESDM, tertulis bahwa UKPBJ harus melaporkan pelaksanaan tender ke Sekjen KESDM, melalui Biro Umum. Di aturan tadi, Sekjen Kementerian ESDM juga berperan menetapkan personel yang melaksanakan pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik.
Kepala UKPBJ Kementerian ESDM saat ini yaitu Carlos Bona Sakti Manurung. UKPBJ, berdasarkan Kepmen ESDM No 224.K tersebut, merupakan struktur di bawah Biro Umum Sekretariat Jenderal KSDM. Dan Biro Umum ada di bawah Sekretaris Jenderal, yaitu Dadan Kusdiana.
Aneh Bukan, Pokja 7 Mengeluarkan Pengumuman Pemenang Tender namun Kantornya Kosong!
Sebelumnya ekretaris Eksekutif CERI, Hengki Seprihadi, Pokja 7 UKPBJ Kementerian ESDM diduga bak bekerja senyap dalam menentukan pemenang lelang proyek bernilai triliunan Rupiah.
“Pokja 7 UKPBJ Kementerian ESDM ini sangat aneh. Menurut dokumen resmi, pejabatnya ada namanya. Kantornya ada alamatnya. Tapi saat didatangi, kantornya kosong melompong,” ungkap Sekretaris Eksekutif CERI, Hengki Seprihadi, Rabu (10/7/24) lalu.
“Ternyata tidak pernah ada orang di kantor itu. Lucunya, Pokja 7 ini malah mengeluarkan pengumuman pemenang tender. Ini benar-benar aneh. Biasanya yang bekerja sembunyi-sembunyi itu ada apa ya ?,” ulas Hengki.
Hengki mengutarakan, Pokja 7 UKPBJ Kementerian ESDM telah melakukan tender proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap 2 (Ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur) Multi Years Contract senilai Rp 2,9 Triliun. Proyek ini dibiayai APBN tahun 2024, 2025 dan 2026.
Pada 4 Juli 2024, Pokja 7 UKPBJ Kementerian ESDM diam diam telah mengumumkan KSO PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung sebagai pemenang tendernya dengan nilai Rp 2.789.614.194.100,62.
“Menurut informasi kami dapatkan, untung saja PT PP Tbk menyanggah kemaren tanggal 9 Juli 2024. Jadi, meskipun kantor Pokja sering kosong sehingga dokumen sanggah PT PP hanya satpam yang menerimanya, timbul pertanyaan anggota Pokja ESDM entah dimana kerjanya,” kata Hengki.
Sebagaimana informasi yang diterima CERI, kata Hengki, tercantum dalam dokumen tender, KSO PT PP Persero Tbk-PT Nindya Karya tentu harus menyiapkan jaminan sanggah senilai Rp.29.892.301.803 sebagai syarat bisa menyanggah.
Sementara itu, menurut penelusuran CERI hingga Rabu (9/7/2024) petang, hasil tender proyek Cisem Tahap 2 tersebut tak terlihat ditayangkan di website Kementerian ESDM maupun website Eproc Kementerian ESDM.
Lebih Parahnya Lagi, PT PP Tbk Minta Suntikan APBN Rp 1,56 Triliun
Dilansir berbagai media pada 8 Juli 2024, tiga emiten BUMN Karya meminta penyertaan modal negara (PMN) untuk Tahun Anggaran (TA) 2025 total sebesar Rp 5,65 triliun. Dana fantastis tersebut akan dimanfaatkan untuk menuntaskan sejumlah proyek strategis nasional (PSN).
Ketiga emiten konstruksi pelat merah yang mengusulkan PMN pada tahun depan terdiri dari PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar Rp 2,09 triliun, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebesar Rp 2 triliun, dan PT PP Tbk (PTPP) sebesar Rp 1,56 triliun. Satu lagi, BUMN Karya yang meminta injeksi kapital adalah PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 13,86 triliun.
Ajaib Bukan?, Fauzan dan Carlos Tak Pernah di Kantor
Sebagaimana dilansir media Indonesiawatch, dua petugas dari PT PP (Persero) Tbk, Selasa (9/7/2024) sekitar pukul 11.40 WIB, mendatangi kantor Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kementerian ESDM yang berada di Jalan Plaju Nomor 13, Jakarta Pusat.
Mereka mengantar surat sanggahan PT PP Persero Tbk untuk tender proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap 2 (Ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur) Multi Years Contract.
Surat tersebut ada dua. Satu surat ditujukan ke Carlos Bona Sakti Manurung, pejabat Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Kepala Bagian Layanan Pengadaan dari Biro Umum Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM. Satu surat lagi hendak diserahkan ke Fauzan, Ketua Pokja Cisem tahap II.
Beberapa waktu lalu, Kementerian ESDM mengumumkan pemenang proyek Cisem tahap II. Dan PT PP tbk kalah dalam evaluasi tehnis. Karena itu mereka menyanggah putusan yang memenangkan KSO PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung.
Ketika salah satu pekerja di kantor UKPBJ menyampaikan ada surat masuk lewat ponsel, Fauzan hanya mengatakan bahwa suratnya diterima saja. “(Fauzan,red) Cuma pesan nanti ada yang datang ke sini. Terima saja (surat sanggahannya,red),” ujar pekerja tersebut.
Kedua orang perwakilan PT PP tadi pun gagal menemui Carlos dan Fauzan. Akhirnya mereka menitipkan dua surat tersebut ke pihak sekuriti.
“Dikira mereka tadi nggak ada orang karena dipikir makan siang. Ternyata emang (kantor UKPBJ) kosong. Emang sepi terus,” kata seorang pekerja di Gedung itu kepada Indonesiawatchid.
Berdasarkan pemantauan Indonesiawatchid, kantor UKPBJ Kementerian ESDM memang sepi. Tidak ada aktivitas berarti. Hanya ada beberapa sepeda motor yang terparkir di sekitar gedung.
Saat redaksi Indonesiawatch.id ke sana, Fauzan dan Carlos memang sedang tidak ada di tempat. Menurut salah satu sekuriti Gedung, baik Carlos maupun Fauzan memang jarang ke kantor UKPBJ Kementerian ESDM. “Pak Carlosnya nggak ada. (Fauzan) nggak di sini,” kata Sekuriti tersebut.
Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa Carlos dan Fauzan memang jarang ke kantor UKPBJ. Padahal keduanya ditugaskan untuk mengurus proyek-proyek Kementerian ESDM yang didanai APBN.
Bahkan proyek-proyek pengadaan dengan nilai puluhan triliun Rupiah.
“Jarang ke sini pak fauzan. Terakhir minggu lalu. Kalau Pak Carlos jarang ke sini. Pak Fauzan datang biasanya sebentar. Habis itu sudah. Keluar lagi. Dalam sebulan itu, bisa dua kali, dan hari-harinya nggak tentu,” kata sekuriti.**
Komentar Via Facebook :