Inhu - Pengusaha penampungan Cruide Palm Oil atau CPO mengaku jelang lebaran banyak upeti (THR gelap) yang harus mereka berikan kepada sejumlah oknum, untuk mengantisipasi setoran haram itu usaha penampungan minyak mentah sawit ini akan menutup sebagian kecil usahanya tersebut.

Salah seorang penusaha yang dibekiingi baju hijau ini kini kian berdiri kokoh di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

“Kita tutup yang dekat dengan akses jalan raya sementara, namun yang dibelakang tetap jalan,” kata pengusaha ini dengan malu-malu, pada selas (26/3/24).

Upeti ini tentunya diduga berkaitan dengan aktifitas yang sebelumnya bebas berusaha tanpa adanya pengawasan dari dinas terkait hingga aparat setempat.

Aktivitas kecing CPO itu terletak di Jalan Lintas Timur, Rengat Barat. Saat dipantau dilokasi, para pelaku usaha ilegal itu menutupi areal kencing CPO milik mereka menggunakan seng seadanya untuk pintu akses keluar masuk truk CPO.

"Aktivitas penampungan CPO kita ini sudah lama berjalan, dan sudah menjadi rahasia umum disini, tapi siapa yang berani menangkap semua kecipratan" ujar pengusaha ini.

Dia mengatakan aktifitas pencurian sedikit isi tangki mobil CPO ini sudah di koordinir dan terorganisir, “lokasi penampungan kami sendiri tak jauh berada dari wilayah Polsek setempat,” ujarnya.

Setiap harinya prengusaha Penampung usaha CPO tersebut dan para sopir akan singgah sebentar untuk melakukan pembongkaran yang di kerjakan oleh para karyawan pengepul CPO disana dengan cara membuka segel truk tangki CPO yang sudah dipasang dari perusahaan.

Banyak pihak menilai aktifitas pencurian CPO ini melakukan aksinya bekerja sama dengan sopir dan para pihak penegak hukum didaerah ini. “kalau tak bekerjasama tutuop dong”.

Untuk diketahui keuntungan menampung CPO yang bekrjasam dengan sopir ini, para pengusaha mengantongi uang milyaran rupiah setiap bulan.**