Penulis: Rival Lino (cucu sang Harimau Kampar)

Mohammad Amin, Sang Harimau Kampar: Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia

Mohammad Amin, Sang Harimau Kampar: Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia

Bangkinang — Dalam momentum Hari Pahlawan 10 November 2025, nama Mohammad Amin kembali bergema di bumi Lancang Kuning. Sosok yang dikenal dengan julukan “Harimau Kampar” ini merupakan putra asli Batu Belah, Kenegerian Air Tiris, V Koto Kampar, yang lahir pada 3 Maret 1912. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga adat dan religius, membentuk karakter kuat, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang teguh dalam memperjuangkan marwah bangsa.

Catatan sejarah mencatat keberaniannya ketika menjadi tokoh pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih di wilayah Riau. Pada 9 September 1945, hanya beberapa pekan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mohammad Amin dengan gagah berani mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Kampar, meskipun saat itu pasukan Jepang dan Belanda masih berkuasa. Keesokan harinya, 10 September 1945, ia memimpin upacara pengibaran bendera di Bangkinang yang dihadiri ribuan rakyat Kampar sebagai bentuk sumpah setia kepada Republik Indonesia. Aksi ini menjadi simbol awal kesetiaan rakyat Kampar terhadap kemerdekaan Indonesia.

Setelah perjuangan bersenjata, Mohammad Amin terus mengabdikan diri di berbagai bidang. Ia turut berperan penting dalam mendorong pembentukan Provinsi Riau, memimpin pemindahan ibu kota Kabupaten Kampar ke Bangkinang, serta aktif dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan politik daerah. Pengabdian tanpa pamrih dan kepeduliannya terhadap rakyat menjadikan namanya disegani sebagai tokoh pembangunan Kampar pascakemerdekaan.

Julukan “Harimau Kampar” disematkan kepadanya karena keberanian, integritas, dan keteguhan hati dalam membela rakyat, adat, dan agama. Ia bukan hanya pejuang fisik, tetapi juga pejuang moral yang memperjuangkan keadilan dan martabat bangsanya. Mohammad Amin wafat pada 16 Juni 2004 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Eka Bakti Bangkinang. Hingga kini, masyarakat Kampar dan Riau masih mengenangnya sebagai simbol keberanian dan keteladanan.

Dalam setiap peringatan Hari Pahlawan, suara masyarakat Riau semakin kuat menyuarakan bahwa Mohammad Amin layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Perjuangannya yang nyata dalam mempertahankan kemerdekaan, membangkitkan semangat kebangsaan di Tanah Kampar, dan kontribusinya dalam pembangunan daerah menjadi bukti nyata bahwa beliau telah memenuhi kriteria seorang pahlawan bangsa. Aspirasi ini terus bergulir, sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasi beliau bagi tanah air.

Semangat “Harimau Kampar” mengajarkan bahwa perjuangan bukan hanya di medan perang, tetapi juga melalui keberanian moral, keikhlasan, dan pengabdian tanpa pamrih. Di Hari Pahlawan ini, masyarakat Riau meneguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan Mohammad Amin menjaga marwah, membangun negeri, dan memastikan semangat kepahlawanan tetap hidup dalam setiap generasi.

Referensi:
Ilham Afandi, bersama Syaipul Bahri, Indra Yusneaydi, dan Andika Illahi. Buku Biografi Mohammad Amin: Sang Harimau Kampar. Klaten: Nas Media Indonesia, 2025. ISBN 978-634-205-634-9.


Redaksi

Komentar Via Facebook :