PT PHR Diduga Pandai Kelabui Publik, Kecelakaan Kerja 25 Oktober 2025 Terkesan Disembunyikan
Pekanbaru - PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) sepertinya tertutup melaporkan kecelakaan kerja di lokasi kerja mereka, misalnya ada salah satu laporan yang belum muncul kecelakaan kerja di Area BPIT SJE (Tepat di Lapangan Loading Unloading Pekerjaan, Kelurahan Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. ke publik pada tanggal 25 Oktober 2025 - pukul 10.15 WIB lalu.
Kecelakaan kerja ini terjadi pada dua kontraktor, karena ombeng dump truck tidak dapat ditutup, sehingga spotter meminta bantuan kepada operator excavator untuk menutup ombeng truk mereka dimana “seorang pekerja muda PT PGAS Solution (PGASOL), anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), meninggal dunia setelah tertimpa bucket excavator”.
“Saat proses berlangsung, posisi spotter terlalu dekat dengan excavator, menyebabkan bucket alat berat itu mengenai bagian kepala spotter,” kata sumber membeberkan surat laporan kecelakaan kerja PHR.
Dikabarkan korbannya Jekson Bondar Pasaribu (37 Th), Julifer Situmeang (23 Th) dan operator excavator M. Syafrizal. Informasinya PMCOW dan crew telah melakukan investigasi awal di lokasi kejadian.
Menurut sumber kejadiannya di dalam area WK Rokan, tapi kalau pihak PHR ada yang mengatakan mengatakan di luar areal kerja mereka, “aneh juga jika pihak PHR kalau mengatakan itu, tetapi yang pasti keberadaan PT PGAS Solution itu terkait pelaksanaan kontrak kerja dengan PT PHR”.
Kejadian itu saat Julifer Situmeang (23) mencoba menutup ombeng DT223 yang tidak terkunci. Spotter meminta bantuan kepada operator excavator (M. Syafrizal) untuk membantu menutup ombeng tersebut.
Saat proses penutupan, posisi spotter terlalu dekat dengan bucket excavator, hingga kena bagian kepala bagian kening akibat ayunan bucket lalu korban langsung tidak sadarkan diri di tempat.
“Korban dalam kondisi tidak sadarkan diri akibat terkena bucket excavator di bagian kening,” kelas sumber yang bisa dipercaya.
Setelah kejadian, HSE SPV, Driver DT, bersama operator segera melakukan tindakan evakuasi dengan menggunakan bus (MB602) dan membawa korban ke Klinik 28 untuk mendapatkan penanganan medis dan koran tidak terselamatkan.
“Tim keselamatan kerja (HSE) bersama rekan-rekan kerja yang berada di lokasi,” katanya.
Usai korban tewas tim melakukan evakuasi segera ke Klinik 28 dan mengamankan area kejadian kemudian menghentikan aktivitas sementara (Dilakukan SWA).
Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Eviyanti Rofraida, belum berhasil dikonfirmasi pada Jumat (7/11/25). Sementara Corporate Secretary PT PGAS Solution Haryoga A Wardhana, masih bungkam.**






Komentar Via Facebook :