Tolak Melintas Kendaraan PHR, Warga Sintong Tuntut Jalan Layak dan Tenaga Kerja Lokal

Tolak Melintas Kendaraan PHR, Warga Sintong Tuntut Jalan Layak dan Tenaga Kerja Lokal

Warga Sintong Gelar aksi unjuk rasa Tuntut PHR Perbaiki Jalan Rusak

Rohil – Ratusan warga dari Kepenghuluan Sintong Induk, Sintong Pusaka, dan Sintong Bakti, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir kembali menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (9/10/2025).

Dalam aksi yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu, massa memblokir akses jalan dan menolak kendaraan operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) beserta perusahaan subkontraktornya melintas di wilayah mereka. Bahkan, warga juga menegaskan tidak akan mengizinkan rig maupun aktivitas pengeboran minyak berjalan sebelum tuntutan mereka dipenuhi.

Aksi ini turut disaksikan aparat Polres Rohil, Polsek Tanah Putih, tim keamanan PT Global Arrow, serta perwakilan PT PHR.

Tuntutan Warga : Perbaikan Jalan Mendesak 

Warga menuntut PT PHR segera melakukan perbaikan sekaligus pengaspalan jalan rusak parah di daerah mereka. Titik yang diminta untuk diperbaiki meliputi ruas Jembatan Sintong–Simpang Pemburu dan Tugu Ikan Sopek–Simpang Mutiara.

Sebelumnya, masyarakat sudah berulang kali menyampaikan aspirasi lewat pertemuan di kantor desa hingga kantor camat. Namun karena tak kunjung ada hasil, warga sempat menanam pohon pisang di badan jalan sebagai simbol protes.

“Sudah sering kami sampaikan. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi. Karena itu kami lakukan aksi ini,” tegas Eka Buyong, salah seorang peserta aksi.

Eka menambahkan, meski jalan tersebut merupakan aset perusahaan, faktanya juga dipakai masyarakat luas—mulai dari pelajar, petani sawit, hingga pekerja perusahaan. “Kalau memang tidak mau diperbaiki, ya tutup saja sekalian. Biar jelas bahwa jalan ini bukan untuk masyarakat,” ujarnya dengan nada kesal.

Isu Tenaga Kerja ikut Disuarakan 

Selain jalan, warga juga menuntut agar PT PHR dan subkontraktornya lebih mengutamakan tenaga kerja lokal.

“Jangan semua didatangkan dari luar. Anak-anak muda Sintong juga punya skill dan bisa bekerja. Apalagi daerah kami yang paling banyak terdapat lokasi minyak PHR,” ujar Fauzi Siregar, peserta aksi lainnya.

Fauzi menegaskan, perbaikan jalan harus diprioritaskan di ruas Sintong–Simpang Pemburu karena rawan kecelakaan, terutama saat musim penghujan. “Kami tidak mau ada korban jiwa hanya karena jalan dibiarkan hancur,” katanya.

Belum ada Respon dari Pihak PHR

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada perwakilan resmi PT PHR yang menemui massa maupun memberikan tanggapan terkait tuntutan warga. Padahal aksi berlangsung cukup lama, mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB.

Eka Buyong dan Fauzi Siregar menegaskan, warga akan terus melanjutkan aksi bila permintaan tidak dipenuhi. “Kami tidak mau lagi dimediasi. Sudah berulang kali mediasi, tapi hasilnya nol. Jadi aksi ini akan terus kami lakukan,” tegas keduanya.(Red) **


Anggi Sinaga

Komentar Via Facebook :