Video Beredar, Orang Tua Remaja Korban Penganiayaan Kenali Salah Satu Pelaku

Video Beredar, Orang Tua Remaja Korban Penganiayaan Kenali Salah Satu Pelaku

Pekanbaru - Orang tua korban penganiyaan yang dilakukan sekelompok orang di Jalan Duyung, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, mengenal betul salah satu pelaku. 

Hal itu diketahui setelah beredarnya sejumlah video yang memperlihatkan sekelompok warga melakukan aksi penganiayaan terhadap putranya Satrio Werdhana Ramadhan (19). 

"Satu orang saya kenal betul, dan dia pasti kenal sama saya.Yang saya sesalkan itu saja, dia kenal dengan saya dan tau itu anak saya dan dia sanggup menganiaya anak saya sampai menghilangkan nyawa," kata ayah korban, Abdul Hamid, Senin (27/10/2025)

Hamid tak percaya bahwa putranya pada malam itu melakukan aksi pencurian sebagaimana dituduhkan. Pasalnya, pada malam sebelum kejadian, dia mendapatka  informasi dari seseorang warga yang menyebutkan putranya akan dikeroyok. 

"Waktu saya keluar untuk beli makanan buat anak, saya diberitahu oleh seseorang yang menanyakan dimana keberadaan anak saya.Dia berpesan agar anak saya jangan keluar rumah dulu, karena ada yang menunggu, mau dikeroyok," tutur Abdul Hamid. 

Hamid membantah bahwa tuduhan putranya melakukan percobaan pencurian di rumah warga adalah tidak benar. "Saya yakin se yakin-yakinnya, kalau tidak ada informasi bahwa anak saya akan dikeroyok, mungkin saya percaya. Ini kan rumah kosong, BB (barang bukti) nya tak ada ,  pada akhirnya anak saya mati," tegasnya. 

Dia membeberkan, ketika pergi meninggalkan rumah, korban dijemput oleh kerabatnya menggunakan motor. Setelah kejadian, teman yang menjemput itu menghilang. Bahkan, barang-barang korban seperti handphone, tas, dan sepatu pun raib. 

"Yang dipulangkan cuma pakaian yang di pakainya, handphone hilang, tas hilang,  sepatunya pun tidak ada. Jadi saya yakin ini orang menghilangkan barang bukti karena di handphone itu diketahui siapa yang menghubunginya dan membawanya. Dia sengaja dijebak oleh oknum tertentu," bebernya. 

Abdul Hamid berharap agar pihak kepolisian menangkap seluruh pelaku yang diduga terlibat penganiayaan terhadap putranya itu. 

"Saya berharap pihak kepolisian bekerja profesional, yang bersalah ditangkap secepatnya. Kalaupun betul ituyang dilakukannya, tidak harus dengan cara menganiaya sampai menyebabkan  anak saya meninggal. Hukum kita berlaku, saya yakin itu," pungkasnya. 

Diketahui, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan pemuda bernama Satrio Werdhana Ramadhan (19) meninggal dunia itu terjadi pada Kamis (23/10/2025) dini hari. 

Terpisah, Kapolsek Bukit Raya, Kompol David Richardo membenarkan peristiwa itu. "Yang diduga ini masuk dalam pekarangan rumah, kemudian ditangkap oleh warga, kemudian dilakukan pemukulan dan dibawa ke pos kamling," ujar Kompol David. 

Setalah peristiwa penganiayaan itu, polisi datang menjemput korban untuk diberikan pertolongan medis dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. 

"Namun di rumah sakit dokter menyatakan sudah meninggal dunia. Perkara ini sudah kami proses dan meminta hasil visum ke RS Bhayangkara dan akan segera ditindaklanjuti," tegasnya. 

Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah memeriksa enam orang saksi yang hadir di lokasi kejadian. Penyidik Polsek Bukit Raya juga telah mengambil keterangan dari kedua orang tua korban. (***) 


Redaksi

Komentar Via Facebook :