drg Ridhonaldi dan Pramono Cs Resmi Dilaporkan dalam Dugaan Korupsi Miliaran Pengadaan Alkes RSUD Dumai

drg Ridhonaldi dan Pramono Cs Resmi Dilaporkan dalam Dugaan Korupsi Miliaran Pengadaan Alkes RSUD Dumai

Pekanbaru - Bos PT. Hematech Nusantara HAF, dan mediator bernama Pramono (sebagai mediator pengamanan uang hasil bagi - bagi fee pembelian alkes RSUD Dumai atau diduga pemufakatan jahat anggaran pengadaan alat kesehatan) bersama Direktur RSUD Dumai, drg Ridhonaldi dan kroninya resmi dilaporkan  LSM Monitoring Independen Transparansi Anggaran (Mitra) Prov Riau, ke Kejaksaan Tinggi Riau, Senin (28/7/25) pagi.

Selaku Ketua  LSM Monitoring Independen Transparansi Anggaran (Mitra) Prov Riau, Martinus Zebua, SH, menyebut laporan ini terkait dugaan Korupsi dan manipulasi belanja Alat Kesehatan (Alkes) di RSUD Dumai.

“Kita sudah resmi melaporkan ke Kejati Riau, semoga para saksi cepat dipanggil. kalau diselidiki aparat penegak hukum diduga banyak lagi dicurigai proyek bermasalah di RSUD Dumai itu,” katanya. 

Terkait keterlibatan Pramono ulas Martin, bahwa dia mendapat aliran dugaan dana pengadaan alkes itu, “langkah - langkah yang ditempuh Pramono mendapat bagian uang itu adalah membujuk HAF agar bisa diselamatkan dari jeratan hukum karena melakukan penggelapan uang fee untuk drg Ridhonaldi. Pramono akan mengamankan HAF melalui Mendagri Tito Karnavian atau orang - orang Tito di Kemendagri.

“HAF juga memakai jasa Pramono untuk menggertak Direktur RSUD Dumai tidak meminta lagi uang fee tersebut, sebab uang pembelian alkes RSUD Dumai sudah ditilep HAF sendiri,” kata Martin.

“Janji yang saya dengar uang fee pembagian untuk Direktur RSUD Dumai sebesar Rp. 7 miliar dari nilai proyek Rp. 14 Miliar yang tak diberikan HAF,” ulasnya.

Dikonfirmasi terkait dugaan bagi - bagi uang manipulasi proyek pengadaan alat bedah (alkes) dengan fee sampai Rp. 7 miliar untuk Direktur RSUD Dumai, drg Ridhonaldi, tak menjawab.

Sementara Pramono disebutkan sebagai cukong mediator menyelesaikan kasus kongkalingkong fee proyek alkes diduga fiktif itu tak berani menjawab?.

Walikota Dumai Paisal sendiri dikonfirmasi malah memblokir Hp redaksi, anehnya lagi Bos PT. Hematech Nusantara bernama HAF dikonfirmasi juga memblokir dua pesan WhatsApp redaksi.**


Komentar Via Facebook :