Gubri Minta Dispensasi Kemenag Soal Embarkasi Antara Haji

Gubri Minta Dispensasi Kemenag Soal Embarkasi Antara Haji

Line Pekanbaru - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, tetap berharap Riau menjadi Embarkasi Antara Haji (EAH) di tahun ini. Dia minta Kementerian Agama (Kemenag) memberi dispensasi terkait aula jamaah haji yang tidak mungkin selesai dibangun tahun ini.

"Ini (aula jamaah haji, red) sedang kita usahakan. Mudah-mudahan ada dispensasi dari kemenag karena untuk membangun aula permanen tidak bisa terkejar," kata Arsyadjuliandi yang akrab disapa Andi Rahman di Pekanbaru, Senin (17/4).

Sebelumnya, Kemenag RI mengajukan tiga syarat kepada Riau agar ditunjuk sebagai EAH di tahun ini. Ketiga syarat itu adalah pembangunan masjid dan kabah untuk manasik jamaah haji serta aula kedatangan dan keberangkatan permanen. "

"Kalau yang dua sudah kita kerjakan, seperti masjid dan kabah untuk manasik jemaah. Sedangkan aula tak mungkin dikerjakan tahun ini. Memang ketiganya itu merupakan persyaratan embarkasi antara," katanya.

Untuk menyiasati syarat ketiga, lanjut Andi, Pemprov Riau akan membangun tenda besar yang dilengkapi sejumlah fasilitas, salah satunya pendingin ruangan. "Kita siasati bangun tenda dulu menggunakan AC," sambungnya.

Karena itu, lanjut Andi, pihaknya akan meminta dispensasi untuk syarat ketiga. Namun, kalau ternyata dispensasi tidak dapat, maka secara otomatis Riau gagal menjadi EHA di tahun ini dan menunggu tahun depan.

"Kita menunggu SK Menag. Kalau SK itu dikeluarkan berarti semua persyaratan harus jadi, dan itu menjadi pegangan kita. Jadi apa-apa saja poin yang harus dipersiapkan," kata Andi.

"Kita sudah berusaha minta dispensasi agar bisa dikerjakan secara pararel, kita bangun masjid, (miniatur) kabah dan sekarang dalam pengerjaan," katanya lagi.

Andi sangat berharap Riau menjadi EHA di tahun ini. Menurutnya, Riau sudah layak menjadi embarkasi haji dari sisi jumlah jamaah haji yang mencapai lima ribuan orang setiap tahun. "Jika embarkasi antara haji terealisasi di Riau, maka akan ada penghematan anggaran dan efesiensi waktu," tukasnya.

Sejauh ini, lanjut Andi, landasana pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II sudah diperpanjang menjadi 2.600 meter. Namun, landasan pacu yang digunakan masih 2.240 meter. Hal ini disebabkan Instrument Landing System (ILS) belum dipindahkan menjadi 2.600 meter oleh Nav Air Bandara SSK II bersama PT Angkasa Pura (AP) II. **


Komentar Via Facebook :