Dikonfirmasi Bungkam, Disnakertrans Riau Terkesan Kompak Menutupi Kecelakaan Kerja PT Pgasol di PT PHR

Dikonfirmasi Bungkam, Disnakertrans Riau Terkesan Kompak Menutupi Kecelakaan Kerja PT Pgasol di PT PHR

Pekanbaru - Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Bayu Surya, ketika dikonfirmasi terkait kecelakaan kerja di PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) diduga menutup  melaporkan kecelakaan kerja 25 Oktober 2025 lalu kepada publik yang terjadi di lokasi di Area BPIT SJE (Tepat di Lapangan Loading Unloading Pekerjaan, Kelurahan Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau, tak berani menjawab.

Banyak pihak menduga kebungkaman Bayu Surya, diduga untuk melindungi perusahaan migas di Riau ini.

Kecelakaan itu saat ombeng dump truck tidak dapat ditutup, dan korban meminta bantuan kepada operator excavator untuk menutup ombeng truk pekerja (PGASOL), anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Korbannya tersebut adalah Jekson Bondar Pasaribu (37 Th), Julifer Situmeang (23 Th) dan operator excavator M. Syafrizal.

“Saat proses berlangsung, posisi spotter terlalu dekat dengan excavator, menyebabkan bucket  alat berat itu mengenai bagian kepala spotter dan meninggal,” kata sumber membeberkan surat laporan kecelakaan kerja PHR, Sabtu (8/11/25).

Menurut sumber kejadiannya di dalam area WK Rokan, tapi kalau pihak PHR ada yang mengatakan mengatakan di luar areal kerja mereka, “aneh juga jika pihak PHR kalau mengatakan itu, tetapi yang pasti keberadaan PT PGAS Solution itu terkait pelaksanaan kontrak kerja dengan PT PHR di blok Rokan”.

Kejadian itu saat Julifer Situmeang (23) mencoba menutup ombeng DT223 yang tidak terkunci. Spotter meminta bantuan kepada operator excavator (M. Syafrizal) untuk membantu menutup ombeng tersebut.

Saat proses penutupan, posisi spotter terlalu dekat dengan bucket excavator, hingga kena bagian kepala bagian kening akibat ayunan 
bucket lalu korban langsung tidak sadarkan diri di tempat.

“Korban dalam kondisi tidak sadarkan diri akibat terkena bucket excavator di bagian kening,” kelas sumber yang bisa dipercaya. 

Setelah kejadian, HSE SPV, Driver DT, bersama operator segera melakukan tindakan evakuasi dengan menggunakan bus (MB602) dan membawa korban ke Klinik 28 untuk mendapatkan penanganan medis dan koran tidak terselamatkan.

“Tim keselamatan kerja (HSE) bersama rekan-rekan kerja yang berada di lokasi,” katanya. 

Usai korban tewas tim SWA melakukan evakuasi segera ke Klinik 28 dan mengamankan area kejadian kemudian menghentikan aktivitas perusahaan PGASOL untuk sementara.***


Komentar Via Facebook :