Okeline-Pekanbaru - Produksi sampah kembali melonjak jelang Ultah ke-241, Pekanbaru dibanjiri sampah, akibatnya bau busuk bertebaran di sejumlah titik. Pemandangan tak sedap ini setidaknya terlihat di simpang jalan Teratai-Cempaka, simpang jalan Durian-Kutilang dan sejumlah tempat lainnya. Kontras dengan mimpi Pemko Pekanbaru,"ingin Adi Pura kembali ke kota ini". 

Tragedi lingkungan yang memalukan, manajemen pengelolaan sampah yang amburadul, kata Tommy Manungkalit aktivis Mandala Foundation, Pekanbaru, Senin (9 Juni 2025). Mandala Foundation sendiri merupakan lembaga yang fokus pada isu lingkungan dan kehutanan. 

Tommy menyinggung, dengan memutus kontrak pihak ketiga harusnya Pemko siapkan alternatif dalam masa transisi, sehingga warga tidak kesulitan dan kena imbas. 

"Ini kan tidak sekonyong-konyong, sudah melalui pembahasan dan studi yang panjang, jangan korbankan masyarakat dong!" ungkap Tommy.

Lebih lanjut Tommy menyebut, pihaknya tidak anti dengan kebijakan yang pro kepada warga, misalnya dengan pembentukan LPS (Lembaga Pemungut Sampah), ada upaya Pemko memberdayakan warga Pekanbaru untuk membersihkan kotanya sendiri, itu hal yang bagus.

Menurutnya, harus ada solusi yang terintegrasi antara semua pihak, karena katanya, masalah sampah tidak bisa dilepaskan dari masalah banjir dan pencemaran udara yang disebabkan bau sampah yang menyengat.

Pemko pun katanya harus tanggap, jangan tunggu warga ribut dulu baru ditangani."Semua harus duduk bersama, tanggalkan warna politik dan kepentingan kelompok demi kenyamanan warga Pekanbaru,"sebut Tommy.

Dikutip dari portal resmi Pemko Pekanbaru, Hal ini imbas pemutusan kontrak pihak ketiga pada Juni 2025. Mulai Juli Pemko Pekanbaru, akan memberdayakan Lembaga Pemungut Sampah (LPS) yang telah dibentuk di 83 kelurahan.

Markarius Anwar, Wawako Pekanbaru, berujar, Pemko Pekanbaru tidak lagi memperpanjang kontrak dengan pihak ketiga, dan mengalihkan pengelolaan sampah dengan memberdayakan LPS di setiap kelurahan. Ia bahkan optimis, dengan LPS sampah tidak akan lagi menumpuk di kota ini. "Mulai Juli 2025 kita langsung pakai LPS," terang Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, Selasa (27/5/2025) sore.**