Laporan Kasus Cek Up Alat Vital Dewan Riau Dilaporkan GEMPUR, Tengku Ikhsan Mulai Kasak-kusuk

Pekanbaru - Setelah diberitakan dugaan manipulasi kegiatan paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa (Medical Cek Up) sebanyak 65 orang anggota Dewan DPRD Prov Riau, tahun anggaran 2022, Kabag Umum DPRD Riau yang merupakan PPTK kegiatan tersebut Tengku Ikhsan, S.Sos, M.Si, mulai “kasak -kusuk”.
Untuk berlindung dari kejaran para pemburu berita dan LSM, Tengku Ikhsan, kerap membisu, kemudian ada informasi yang deras terdengar di lingkungan DPRD Prov Riau, “ada banyak pihak memanfaatkan situasi yang akan dilaporkan pada Kejati Riau ini, benar atau tidaknya informasi itu Dikonfirmasi Tengku Ikhsan tak menjawab.
Banyak kalangan menilai kegiatan yang juga mengecek kesehatan alat vital dewan ini adalah pemborosan anggaran.
Pasalnya dalam paket pekerjaan tersebut untuk memastikan kesehatan para dewan dan APBD menganggarkan senilai Rp. 371 juta lebih, namun sebelumnya hanya cek kesehatan saja dan tidak termasuk cek kesehatan alat vital.
“Korelasinya apa emang alat vital dewan harus dicek juga pakai anggaran dari uang rakyat itu,” kata LSM Gempur, Hasanul Arifin atau yang kerap dikenal Bung Arif, Rabu (4/10/23).
Dari data yang dilihat Arif, dari LPSE dan laporan kinerja instansi pemerintah daerah pada sekretariat DPRD Prov Riau, Pemenang lelang tersebut adalah PT Puteri Aulia Dita Medica, yang diduga milik mantan milik anggota DPRD Prov Riau.
“Pekerjaaan ini tentunya sangat melukai hati rakyat, sampai urusan kesehatan alat vital memakai uang negara,” kata Arif.
Terpantau dari laman Web Rumah Sakit Aulia, untuk Medical Cek Up di rumah sakit tersebut untuk kategori Gold adalah Rp. 2,8 juta per orang pria sementara untuk wanita Rp. 3,4 juta.
“Artinya ada kelebihan anggaran Rp. 2,9 juta untuk pria dan Rp, 2,3 juta untuk wanita per orang" tambahnya.
Pada media Tengku Ikhsan membantah kalau paket tersebut fiktif dan dia menyebutkan kegiatan Medical Check Up Anggota DPRD Riau merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya, dan telah sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau.
“Hallo Pak Tengku Ikhsan, kalau tak fiktif kok berani anggota dewan menyebut tak pernah cek up kesehatan yang bapak maksud tersebut, nanti dalam laporan kita akan kita tambahkan bukti pernyataan dewan tersebut,” pungkas Arif.** TIM.
Komentar Via Facebook :