GEMPUR; Kita Lihat Setelah Demo Nanti, Apakah Dia Kebal Hukum

Kasus Cek Up Dewan DPRD Riau, Tengku Ikhsan Dapat Beking 'Itu Bukan Fiktif, Tapi?'

Kasus Cek Up Dewan DPRD Riau, Tengku Ikhsan Dapat Beking

Pekanbaru - Masalah ada Anggota DPRD Prov Riau, mengaku tak pernah melakukan Medical Cek Up di Rumah Sakit (RS) Aulia Pekanbaru, bertambah runyam, sebab cek itu sekaligus cek kesehatan alat kelamin.

Atas berita tersebut, Ketua lSM Gempur, Hasanul Arifin, ditelpon oleh orang yang diduga beking PPTK DPRD Riau, Tengku Ikhsan dengan “mencak-mencak”. Dia tidak terima Tengku Ikhsan akan didemo”.

Anehnya dikonfirmasi Tengku Ikhsan tak pernah membantah pada media ini. Dia malah membantah ke media lain dan mengutus orang untuk menggertak Ketua LSM Gempur Hasanul Arifin ini. “Mana ada fiktif kan sudah dibantah di media lain,” demikian jawab Tengku Amin saat dikonfirmasi, Kamis (21/9/23).

Tengku Amin saat dikonfirmasi mengaku “marah?” karena berita di telpon dan terkait aksi demo yang akan dilaksanakan Ketua lSM Gempur, Hasanul Arifin, pada Senin depan.

“Kalau didengar gertakannya diduga kuat bapak-bapak ini sok jago di depan Tengku Iksan,” kata ketua LSM Gempur, Kamis (21/9/23). 

Hasanul Arifin sebelumnya mengaku kaget mendengar hasil konfirmasi wartawan dengan salah satu anggota dewan yang mengaku tak pernah cek up. “Kita punya bukti”.

 “Artinya kalau dewan mengaku tak pernah cek kesehatan anggaran dalam paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa (Medical Cek Up) 65 anggota DPRD Prov Riau, tahun anggaran 2022 itu diduga kuat menguap,

“KIta memasukkan pemberitahuan Aksi Senin (16/9/23) ke Kejati Riau dan Kantor DPRD Riau, agar tengku Ikhsan dalam pertanggungjawaban proyek check up dewan,” katanya.

Ketua LSM Gempur, mengatakan “anggaran dalam paket pekerjaan pengadaan barang dan jasa (Medical Cek Up) 65 anggota DPRD Prov Riau, tahun anggaran 2022 itu akan mendesak Kejati Riau untuk memeriksa Tengku Ikhsan terlebih dahulu,” kata Arif Kamis (2i/9/23).

Menurut dia, proyek yang dikerjakan oleh PT Puteri Aulia Dita Medica, diduga ada permufakatan jahat dan merugikan negara ratusan juta rupiah.

“Kalau benar proyek itu fiktif saya gak perlu lagi membuat laporan ke penegak hukum, karena disinilah peran Kejati Riau dalam menyelamatkan uang negara. Namun karena banyak orang bagak di sekitar PPTK ini maka InsyaAlah kita laporkan, semua bukti sudah lengkap kita lampirkan,” kata Bung Arif.

PPTK proyek di DPRD ini, Tengku Ikhsan dikonfirmasi beberapa kali hanya menjawab “kekantorlah kita selesaikan,” katanya tanpa membantah kemana anggran medical Cek Up itu.

Tengku Ikhsan sebelumnya mengaku kepada Tim Jurnalis Metro Group” untuk mencukupi baggett agar uang anggaran cek up ini pas menjadi Rp. 371 juta maka ditambahkan dua item cek kesehatan salah satunya pemeriksaan kesehatan alat vital dewan pria, “mengejar kelebihan atau sisa anggaran,” katanya.

Ketika dikonfirmasi Tengku Amin melalui no WhatsApp +62 852-6562-XXXX, menjawab Tengku Ikhsan itu abang saya, setelah saya membaca berita tuduhan proyek fiktif pada beliau”.

“Sebagai manusia yang abang nya dituduh tidak berdasar tentu saya “MARAH”.Makanya saya suruh si Arif itu datang ke DPRD “klarifikasi”. karena saya sudah tanya juga sama abang saya. Apa betul berita ini, ‘beliau bilang itu fitnah dan sudah di klarifikasi lewat media lain,” katanya.

Diulas Tengku Amin, “saya tidak mau ikut campur ke pokok permasalahan DPRD itu, tapi main tuduh ini yang tidak bisa saya terima”.**


Redaksi

Komentar Via Facebook :