Beijing - Ajang perdana "Cambodia-China Cultural Exchange Forum", serta Peresmian Jaringan Pertukaran Budaya Kamboja dan Tiongkok berlangsung di Beijing pada 16 Desember 2021 lalu, ingin menyatukan sumber daya bermutu tinggi dalam pertukaran budaya, serta mempromosikan integrasi budaya dan konektivitas antara Kamboja dan Tiongkok. 

Kedua acara ini digelar China Huaneng Group Co., Ltd. Dengan tema "Innovation, Consensus and Prosperity", guna mempererat kerja sama akademik, pertukaran antarwarga antara Kamboja dan Tiongkok, serta meningkatkan pemahaman antarperadaban dan hubungan antarwarga kedua negara. Dalam ajang ini, Peresmian Jaringan Pertukaran Budaya Kamboja dan Tiongkok juga dilakukan.

Wang Wentian, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok di Kerajaan Kamboja, Prak Phannara, Commercial Counsellor, Keduataan Besar Kerajaan Kamboja, Shu Yinbiao, Chairman, China Huaneng Group Co., Ltd., Anggota, Chinese Academy of Engineering, Lin Weijie, Kepala Ekonom China Huaneng Group Co., Ltd., Director, Overseas Business Department, Sok Touch, President, Royal Academy of Cambodia, Neak Oknha Kith Meng, Chairman & CEO, The Royal Group, Kamboja, dan Yang Dan, President, Beijing Foreign Studies University, turut menyampaikan sambutan di sesi pembukaan ajang tersebut.

Dalam sambutannya, Wang Wentian mengatakan bahwa Kamboja dan Tiongkok sama-sama memiliki landasan kebudayaan yang mendalam. Sementara, pertukaran budaya dan upaya saling memahami selalu menjadi unsur penting dalam kerja sama bilateral.

"Kamboja dan Tiongkok sama-sama memiliki landasan kebudayaan yang mendalam," kata Wang Wentian, Selasa (21/12/21).

Hal yang sama juga disampaikan Prak Phannara, Commercial Counsellor, Kedutaan Besar Kerajaan Kamboja, bahwa Kamboja dan Tiongkok merupakan negara tetangga yang bersahabat, serta dua sekutu baik. Hubungan Kamboja-Tiongkok bahkan semakin erat. Dalam waktu dekat, Kamboja dan Tiongkok akan melakukan pertukaran dan kerja sama luas dalam bidang kebudayaan.

"Kamboja dan Tiongkok merupakan negara tetangga yang bersahabat, serta dua sekutu baik. Hubungan Kamboja-Tiongkok bahkan semakin erat," ucap Prak Phannara, dalam sambutannya.

Menurut Shu Yinbiao dalam sambutannya, mengatakan bahwa peresmian Jaringan Pertukaran Budaya Kamboja dan Tiongkok akan terus mempererat pertukaran dan upaya saling memahami antara peradaban Kamboja dan Tiongkok. Dengan demikian, langkah ini menghasilkan pemahaman yang semakin baik, serta keakraban dan integrasi antara para warga di masing-masing negara.

"Peresmian Jaringan Pertukaran Budaya Kamboja dan Tiongkok akan terus mempererat pertukaran dan upaya saling memahami antara peradaban Kamboja dan Tiongkok," kata Shu Yinbiao.

Kemudian Sok Touch, President, Royal Academy of Cambodia, menyebutkan peresmian Jaringan tersebut bertepatan dengan hubungan bilateral antara Kamboja dan Tiongkok yang berada dalam momen terbaik sepanjang sejarah.

"Peresmian Jaringan tersebut bertepatan dengan hubungan bilateral antara Kamboja dan Tiongkok yang berada dalam momen terbaik sepanjang sejarah," ujar Sok Touch.

Para anggota Jaringan tersebut seluruhnya menilai bahwa Jaringan Pertukaran Budaya Kamboja dan Tiongkok akan menciptakan kegiatan pertukaran dan upaya saling memahami di tengah kondisi normal baru. 

Lebih lanjut jaringan ini juga akan berkontribusi positif terhadap pengembangan komunitas Kamboja-Tiongkok yang memiliki masa depan bersama, serta membangun hubungan internasional jenis baru dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Visinya adalah melestarikan kebudayaan Kamboja dan Tiongkok yang luar biasa, serta prinsip-prinsip saling menghargai, kerja sama yang saling menguntungkan, saling membantu, inklusi, dan saling memahami.**