Prajurit Kostrad di Perbatasan RI-PNG Jaga Netralitas

Papua - Sikap Netral TNI, Polri dan ASN dalam mengawal berlangsungnya Pilkada serentak tahun 2020 sangat diharapkan.agar berjalan dengan tertib dan lancar.Terutama bagi Prajurit TNI, netralitas merupakan harga mati sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang No.34 Tahun 2004 tentang TNI, Pasal 39 Ayat 2 Undang-undang tersebut berbunyi "Prajurit dilarang terlibat dalam kegiatan Politik Praktis".
Hal yang sama juga dilakukan oleh Prajurit TNI yang sedang melaksanakan penugasan Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG (Papua Niugini) yang berpusat di Papua.
Satgas Yonif MR 413 Kostrad dibawah pimpinan Mayor Inf Anggun Wuriyanto, S.H., M.Han yang saat ini siap dan siaga dalam mengawal Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Keerom.
"Seluruh Prajurit TNI harus selalu berpegang pada doktrin Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta penekanan tentang netralitas , kata Mayor Anggun Dansatgas Yonif MR 413 Kostrad dalam rilis yang disampaikan Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) kepada media, Rabu (9/12/2020).
Seluruh pasukan standby di Pos, jika sewaktu-waktu ada perkembangan situasi terkait Pilkada, kita siap untuk bergerak mengamankan dan menetralisir keadaan," ujar Mayor Anggun kepada para Komandan Pos.Menerima perintah itu, Lettu Inf Bagus Dwi Hartanto selaku Komandan Kompi C yang juga menjabat sebagai Komandan Pos Yetti menindaklanjuti apa yang menjadi arahan orang nomor satu di Satuan Penugasan tersebut."Hari ini saya briefing seluruh anggota agar betul-betul faham akan kondisi wilayah Keerom yang saat ini melakukan pemilihan Kepala Daerah secara langsung. Sehingga Anggota berpegang teguh pada sikap netralitas serang prajurit," ujarya.
"Tidak ada yang keluar Pos tanpa izin saya, semua pergerakan atas perintah." Jelas Bagus kepada Anggotanya sebelum memberikan pengertian tentang Netralitas TNI dalam Pilkada.
Baca Juga : 26 Perwira Tinggi TNI AD Terima Kenaikan Pangkat
Lebih lanjut dikatakannya, Ingat bila perlu catat! pengertian Netralitas TNI dalam Pilkada, pertama, "jangan coba-coba mendukung salah satu Paslon, tetap netral dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan Politik. Kedua, tidak memberikan fasilitas dan sarana militer untuk Paslon dan Parpol dalam berkampanye. Ketiga, kita sama-sama mengingatkan dan memantau rekan kita agar tidak dimanfaatkan atau dipolitisasi," terang Lettu Bagus.
"Kita berdoa semoga pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Keerom ini berlangsung aman, tertib, transparan dan semua Paslon siap kalah dan siap menang," tandasnya.**
Komentar Via Facebook :