Pemuda Milenial di Istana Presiden, Siap Bantu Pemerintahan Jokowi - Maruf

Pemuda Milenial di Istana Presiden, Siap Bantu Pemerintahan Jokowi - Maruf

jokowi

Jakarta  - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan nama-nama staf khusus presiden yang akan membantunya selama lima tahun ke depan. Ada tujuh nama staf khusus yang diperkenalkan Jokowi ke publik.

Staf khusus presiden yang mengeluarkan generasi baru akan menjadi teman diskusi Jokowi untuk memberikan harapan segar yang inovatif. Mereka melengkapi tujuh staf yang ditunjuk sebelumnya.

"Memajukan kita bisa mencari cara baru, cara-cara yang keluar dari kotak, yang melompat untuk kejar kemajuan negara kita," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 21 November 2019.

Siapa saja ketujuh staf khusus presiden tersebut? Bagaimana profil mereka? Simak dalam Infografis berikut ini:

1. Putri Tanjung

Putri Indahsari Tanjung merupakan putri sulung dari pengusaha kaya raya Chairul Tanjung. Gadis cantik 23 tahun ini sudah mempunyai jiwa bisnis sejak berusia 17 tahun. Bisnis yang dia tekuni bergerak di bidang event organizer, dan salah satu acara dijalankan yaitu Creative Corner.

Beberapa waktu lalu dalam sebuah acara TV Putri menceritakan, bahwa usahanya tidak pernah dibantu oleh ayahnya. Baik modal atau jaringan bisnis, semua atas kerja keras dan usaha sendiri. Menurutnya, CT mendidiknya menjadi wanita yang mandiri dan tidak tergantung dengan orangtua.

2. Adamas Belva Syah Devara

Selanjutnya ada Adamas Belva Syah Devara adalah pengusaha muda yang dikenal sebagai Pendiri dan Direktur Utama (CEO) dari perusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi terbesar di Indonesia, Ruangguru. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine.

Pada tahun 2013, Belva menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di Harvard University, Cambridge, Massachusetts dan Stanford University, Palo Alto, California sekaligus, dua universitas paling bergengsi di dunia.

Di Harvard University ia mengambil jurusan Master of Public Administration (Kebijakan Publik). Sedangkan di Stanford University, ia mengambil jurusan Master of Business Administration (Bisnis Manajemen).

3. Andi Taufan Garuda

Kemudian ada Andi Taufan Garuda. Ia adalah pendiri lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha. Taufan mendirikan Amartha dari modal Rp10 juta. Ia mendirikan Amartha untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa yang selalu terlibat utang dengan rentenir. Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuat lembaga keuangan dengan sistem yang mudah menggunakan pola pembiayaan kelompok.

Ia menerapkan pembiayaan berbasis kelompok atau Model Grameen, satu kelompok terdiri dari 15 hingga 25 ribu. Taufan menilai sistem tersebut baik untuk monitoring pembayaran dan meminimalisasi risiko gagal bayar.

Taufan adalah seorang sarjana Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung. Ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar Master of Public Administration dari Harvard University pada 2016.

4. Gracia Billy Mambrasar

Putra asal Papua, Billy Gracia Yosaphat Mambrasar ditunjuk sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Kamis (21/11). Billy saat ini tengah menempuh pendidikan di Oxford University, Inggris.

Jokowi mengatakan, Billy akan lulus Oktober 2019 nanti. Setelah itu, kata dia, Billy akan menempuh pendidikan lanjutan di Harvard, Amerika Serikat.

"Banyak berkontribusi dengan gagasan inovatif dengan membangun tanah Papua," jelas Jokowi.

5. Ayu Kartika Dewi

Ada juga Ayu Kartika Dewi. Ia adalah Perumus Gerakan Sabang Merauke. Ayu adalah alumnus Duke University dengan gelar MBA. Ia juga dikenal sebagai pengajar muda angkatan I Indonesia Mengajar.

6. Angkie Yudistia

Kemudian ada Angkie Yudistia. Ia menjadi perhatian publik karena dirinya adalah seorang tuna runggu. Dalam keterbatasan fisiknya, Angkie mampu berprestasi.

Angkie merupakan pemilik Perusahaan Yang Bergerak Ini. Disabilitas.

Karena fokus di bidang sosial ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi jubir, Presiden khusus di bidang sosial.

7. Aminuddin Maruf

Yang terakhir ada Aminuddin Maruf. Aminuddin pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.

Aminuddin menyelesaikan pendidikan SI nya di Universitas Negeri Jakarta. Kemudian melanjutkan S2 di Universitas Trisakti.


Harlis Sang Putra

Komentar Via Facebook :