Pengelola BUMD Riau Tidak Berkompeten

Pengelola BUMD Riau Tidak Berkompeten

Line Pekanbaru - Sebagian besar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang didirikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dinilai banyak yang sakit. Pasalnya, orang-orang yang ditunjuk mengelola perusahaan itu tidak berkompeten karena dipilih berdasarkan kedekatan saja.

"Hanya satu BUMD kita yang sudah memberi deviden, yakni Bank Riau-Kepri sebesar Rp1 triliun per tahun, selebihnya dalam kondisi sakit," kata Suhardiman Amby, Sekretaris Komisi C DPRD Riau, di Pekanbaru, Jumat (2/5).

Karena itu, Komisi C akan mengevaluasi semua BUMD yang sakit itu. "Kita akan evaluasi orang-orang yang mengeloa BUMD itu," kata Suhardiman.

Suhardiman berharap orang-orang yang mengelola BUMD itu seharusnya memiliki kompentensi sesuai bidangnya serta mau bekerja keras. "BUMD itu didirikan agar bisa memberikan deviden bagi pemerintah. Kita tidak mau uang yang sudah kita taman tidak membuahkan hasil," katanya.

Bila dari hasil evaluasi itu terdapat BUMD yang masih 'menyusu' dan tidak dapat dikembangkan lagi, maka Komisi C akan mengusulkan pembubarannya. "Contohnya Riau Airlines," tukas Suhardiman.

Tetapi pendapat Suhardiman itu dibantah Kepala Biro Ekonomi dan SDA Setdaprov Riau, Rudyanto. Katanya, bobroknya BUMD saat ini bukan karena orang-orang yang sekarang ada di dalamnya. "Mereka malahan mendapat warisan yang sudah jelek dari pendahulunya," terang Rudyanto.

Menurutnya, para pengelola BUMD saat ini harus membersihkan jejak pendahulunya agar bisa terus bertahan dan berkembang. "Rusaknya BUMD itukan dari gubernur terdahulu. Pengelola sekarang masuk ketika kondisi BUMD sudah parah," katanya. **

 


Komentar Via Facebook :