Gerakan Pangan Murah Polresta Pekanbaru di Senapelan, 2,5 Ton Beras SPHP Habis Terjual
Pekanbaru - Ratusan warga tampak antusias memadati lokasi Gerakan Pangan Murah di Jalan Wakaf, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Kamis pagi (25/9/2025). Kegiatan ini mulai dibuka pukul 08.30 WIB dan langsung disambut antusiasme warga yang datang berbondong-bondong untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Polsek Senapelan dan Bulog, dalam rangka membantu masyarakat mengakses bahan pangan pokok, khususnya beras, dengan harga yang lebih terjangkau di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolsek Senapelan Kompol Dwi Krismiyati, SH, yang secara langsung memantau jalannya kegiatan dan menyapa warga.
Dalam keterangannya, Kompol Dwi menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari program Kapolri yang bertujuan meringankan beban ekonomi masyarakat.
"Gerakan pangan murah ini adalah program dari Bapak Kapolri. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini bisa membantu masyarakat untuk lebih meringankan beban biaya kehidupan sehari-hari," ujar Kompol Dwi.
Adapun dalam kegiatan tersebut, disediakan sebanyak 2,5 ton beras atau setara dengan 300 karung ukuran 5 kilogram, dengan harga jual hanya Rp 59.000 per karung. Harga ini jauh lebih murah dibanding harga pasar yang mencapai Rp 69.000, sehingga masyarakat bisa menghemat hingga Rp 10.000 untuk setiap pembelian.
"Harga di sini Rp 59.000 per karung. Kalau di luar bisa sampai Rp 69.000, jadi masyarakat bisa hemat Rp 10.000. Tidak ada batasan jumlah pembelian, selama untuk kebutuhan pribadi. Umumnya warga membeli satu hingga tiga karung," tambahnya.
Warga yang hadir tampak tertib dalam antrean dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain meringankan pengeluaran, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan dan stabilitas sosial.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian dan sinergi antara institusi negara dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi pangan, serta memperkuat rasa kepercayaan publik (public trust) terhadap Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.(***)







Komentar Via Facebook :