Pekanbaru - Polda Riau telah meluncurkan Program JALUR (Jelajah Riau Untuk Rakyat) pada Rabu, (26/6)2025) lalu. Ide program ini terinspirasi dari olah raga Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya di daerah pinggiran sungai, dengan pendekatan kearifan lokal. Program ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, organisasi sosial, dan komunitas lokal untuk memberikan layanan terpadu ke warga yang sulit di jangkau. 

"Jalur itu nama (tradisi) lokal yang saya buat menjadi program. Program 'Jalur' adalah Jelajah Riau Untuk Negeri yang leading sektornya adalah Ditpolairud Polda Riau yang memiliki kapal. Lalu ada Biddokkes, yang memiliki tenaga-tenaga kesehatan dan yang ketiga Bimas. Jadi (program Jalur) ini menyasar kepada masyarakat yang tinggal di pesisir daerah aliran sungai yang tidak tersentuh," kata Irjen Hery, Jumat (11/7/2025).

Dia menjelaskan, program ini menyasar masyarat yang Gini Rasionya tinggibdan indeks pembangunan manusianya rendah. "Untuk menurunkan Gini Rasio ada tiga komponen yang pertama pembangunan manusia bidang kesehatan dan pendidikan. 

"Itu kolaborasi dengan pemerintah daerah seluruhnya. Karena banyak sungai-sungai,  karena keterbatasan tidak menyentuh kepada masyarakat yang tinggal di DAS (daerah aliran sungai)," tutur Irjen Hery. 

Lebih lanjut, Program Jalur merupakan program unggulan yang berkaitan dengan keamanan, ketertiban masyarakat secara real (nyata). "Yang paling inti berkaitan dengan kamtibmas itu adalah Program Jalur,  karena kalau masyarakatnya sejahtera berarti kamtibmasnya berjalan dengan baik. Itu namnya Jelajah Riau Untuk Negeri," pungkasnya. (***)