Ir Rival Lino Dorong Penguatan SDM untuk Mendukung Sistem Manajemen K3 Nasional

Ir Rival Lino ST MT, IPU ASEAN Eng
Pekanbaru – Dalam rangka memperingati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, yang mengusung tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3", Ir Rival Lino, ST, MT, IPU, ASEAN Eng, seorang praktisi K3 nasional, menekankan pentingnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan penerapan sistem manajemen K3 di seluruh sektor industri.
Dalam wawancaranya, Ir Rival Lino menyoroti bahwa penguatan kapasitas SDM merupakan kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perubahan regulasi terkait K3. Menurutnya, tanpa SDM yang kompeten dan berintegritas, penerapan sistem manajemen K3 hanya akan menjadi formalitas tanpa dampak nyata bagi keselamatan pekerja.
“Kecelakaan kerja sering kali terjadi bukan hanya karena kurangnya regulasi atau teknologi, tetapi juga karena lemahnya kompetensi SDM dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip K3. Oleh karena itu, kita perlu fokus pada pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi yang terstandar untuk tenaga kerja kita,” ujar Ir Rival Lino, Minggu, (12/1/2025).
Fokus pada Tiga Pilar Utama
Ir Rival Lino yangpernah menjabat Kabid Pengawasan Disnaker transportasi Riau ini mengatakan ada tiga pilar utama dalam penguatan kapasitas SDM K3.
1. Pendidikan dan Pelatihan Terstruktur
Rival menekankan pentingnya kurikulum pelatihan K3 yang sesuai dengan kebutuhan industri dan standar internasional. Pelatihan berbasis kompetensi harus menjadi prioritas dalam menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi risiko di lapangan.
2. Peningkatan Sertifikasi Tenaga Kerja
Yang perlu disoroti adalah pentingnya sertifikasi profesi untuk memastikan tenaga kerja memiliki kualifikasi sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Sertifikasi ini juga akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.
3. Pemanfaatan Teknologi Digital
Selainsertifikasi profesi, digitalisasi dapat menjadi solusi untuk mempercepat penyebaran informasi dan pelatihan K3. Dengan memanfaatkan teknologi seperti e-learning dan aplikasi berbasis K3, tenaga kerja dapat lebih mudah mengakses informasi penting kapan saja.
Peran Manajemen dan Pemerintah
Selain itu, Rival menyoroti peran penting manajemen perusahaan dalam menciptakan budaya K3. Ia mengapresiasi tema Bulan K3 Nasional 2025 yang relevan dengan kebutuhan saat ini, terutama dalam mendorong perusahaan untuk berinvestasi pada pengembangan SDM K3.
"Pemerintah juga harus aktif dalam menyediakan regulasi yang mendukung dan memastikan pengawasan yang ketat terhadap implementasi sistem manajemen K3. Sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan tenaga kerja adalah kunci keberhasilan,” tambahnya.
Harapan untuk Masa Depan
Sebagai penutup, Ir Rival Lino berharap momentum Bulan K3 Nasional 2025 dapat menjadi titik awal penguatan SDM yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.
"Kita tidak hanya berbicara tentang kepatuhan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik," tutupnya.
Dengan semangat Bulan K3 Nasional, Indonesia diharapkan mampu mengukir prestasi dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan berdaya saing, sekaligus menjadikan K3 sebagai budaya kerja yang kokoh.(***)
Komentar Via Facebook :