Line Pekanbaru - Ribuan warga Pekanbaru membanjiri pinggiran Sungai Siak, Jumat (26/5) sore tadi. Mereka berjubel dari Jembatan Siak I hingga Jembatan Siak III untuk mengikuti proses tradisi Petang Megang atau Potang Balimau.

Prosesi tradisi religi menyambut bulan Ramadan ini dilaksanakan kembali di halaman Rumah Singgah Tuan Kadi yang tepat di pinggir Sungai Siak. Sayangnya, tahun ini acara mengejar itik tidak dilaksanakan. Praktis acaranya hanya bersalaman dan memandikan anak yatim oleh pejabat di Pemko Pekanbaru.

Walau begitu, Walikota Pekanbaru, Firdaus, mengklaim Potang Balimau kali ini tidak ada bedanya denagn tahun-tahun sebelumnya. Kataya, warga dapat menikmati berbagai acara karena Potang Balimau kali ini dirangkaikan dengan Festival Sungai Siak.

Firdaus menerangkan makna Potang Balimau. Katanya, tradisi ini dilaksanakan untuk menyucikan diri sehari sebelum memasuki bulan Ramadan.

"Tradisi yang kita laksanakan ini adalah mandi dengan air bunga-bungaan dan bermacam-macam limau. Kita laksanakan sore hari, makanya dinamakan Potang Balimau," tukas Firdaus.

"Selain mandi yang membersihkan tubuh, tradisi ini juga bermakna membersihkan diri secara batin dengan bermaaf-maafan," tambahnya.

Firdaus mengatakan kualitas tradisi tahunan ini terus ditingkatkan sehingga dapat memiliki daya tarik bagi turis menghadirinya. "Karena itu tradisi ini kita rangkaikan dengan Festival Sungai Siak yang telah dimulai sejak Kamis kemarin," tukasnya. **