Aceh - Sebelumnya dua tokoh Satuan Pemuda Kecamatan Kluet Tengah Sutrisno dan Jumra Adina pada Sabtu (19/8/2023) menjadi terlapor di Polres Aceh Selatan, dia dikatakan terlapor karena meminta dan mendesak pencabutan izin tambang emas PT Beri Mineral Utama (PT BMU) secara permanen. Tak ayal dua tokoh ini mendapat surat undangan terhadap laporan pencemaran nama baik.

Terkait tambang ilegal menurut banyak kalangan “itu bukan delik aduan. Bahkan sudah lama jadi pemberitaan di media sepertinya Polisi meminta publik ribut dahulu istilahnya 'no viral, no justice' yang muncul sebagai respon masyarakat terhadap pilihan untuk mencari keadilan dengan bantuan publik.

“Demo mahasiswa dan masyarakat begitu massif, tapi mengapa Polisi tidak menindak pelaku ilegal tambang yang diduga dilakukan oleh PT BMU ?,” kata warga Aceh Selatan mahmud, Kamis (24/8/23).

Berdasarkan pernyataan Kepala DPMPTSP Aceh, bahwa izin PT BMU memang sudah dibekukan, “dan mereka pihak PT BMU sudah menyurati pihak ESDM dan DPMPTSP menyatakan bersedia menghentikan semua kegiatan sambil menunggu keputusan resmi darI pemerintah Aceh,” katanya Kamis (24/8/23) siang.

bahkan dengan membandelnya PT BMU ini, kini Ratusan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Aceh, Kamis 24 Agustus 2023 di Banda Aceh, apakah korlap demo mendapat undangan juga?.

Massa ini tak tahan terkait tambang yang merusak kualitas air sungai ini, mereka menyampaikan aspirasi kepada Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, terkait perizinan tambang di Manggamat, Aceh Selatan, Provinsi Aceh yang dinilai banyak kalangan merUgikan masyarakat.

Mahasiswa membawa selebaran spanduk bertuliskan, “mendesak pencabutan izin PT. BMU secara permanen”.

Selain itu mendesak Pj Gubernur Aceh untuk pertanggungjawaban atas dampak pertambangan yang dilakukan PT. BMU. "Bos Ki segera keluar, kami ingin menyampaikan aspirasi dan tuntutan," demikian teriak  orator Aksi, Afrizal.** 

@okeline.com no vir4l no ju5tic3 #alam #aceh di #tambang #tiktokberita ♬ suara asli - Oke Line