CSR RAPP Diduga Rusak Sungai Kampar di Pelalawan, ARIMBI; Ini Wajib Kita Laporkan

Pelalawan - Penggalian kanal baru dan tanggul di pinggir Sungai Kampar di Dusun Satu Tanjung Kepayang, Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, mengagetkan warga.

Mendapat laporan warga, Kordinator lapangan Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3) Pelalawan, Juhendri, turun tangan dan sempat mengambil bukti gambar berupa video dan foto.

Dari hasil investigasinya, Juhendri menyebut kanal sebesar 30 meter itu dikabarkan untuk pengairan persawahan baru di desa itu.

“Sayang pihak penggali atau kontraktornya tidak bisa menunjukan izin penggalian tersebut pada kami, jadi dapat kami duga merubah bentuk sungai Kampar ini tanpa dilengkapi izin dari instansi terkait,” katanya, Minggu (11/6/23) pagi.

Dari temuan dilapangan kanal sepanjang lebih kurang 1 Kilometer ini dilaksanakan dari dana CSR PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) atau APRIL Group, “anehnya lagi tidak satupun plang yang ada dalam lokasi ini,” katanya menambahkan.

“Kondisi sungai sangat memprihatinkan mungkin karena tidak memiliki AMDAL. Air keruh dan di tengah sungai masih banyak sisa penggalian yang akan membahayakan kapal melintas,” katanya.

Juhendri menyebut master plan pekerjaan didengarnya tidak ada sama sekali “artinya pengalian dibuat sesuka-sukanya,” lanjut Juhendri.

Karena peduli lingkungan Juhendri telah menghubungi Kadis DLH pelalawan, Bupati Pelalawan dan Ketua DPRD, keseluruhan pejabat ini kata Juhendri  mengaku tidak tahu “proyek siluman” ini.

Juhendri mengaku mengapresiasi pembangunan sarana persawahan di daerahnya, “namun tentunya harus disertai izin karena Pelalawan taat aturan dan peduli lingkungan”.

“Kita mohon pakar lingkungan dan Pemkab Pelalawan untuk turun mengecek lokasi penggalian kanal besar di desa Sungai Ara tersebut. KIta juga minta Yayasan Anak Rimba Indonesia (ARIMBI) melakukan investigasi dan melaporkan ke Polda Riau,” pungkasnya.

Menanggapi keluhan warga Sungai Ara ini, Kepala Suku yayasan ARIMBI, Mattheus, dikonfirmasi mengaku akan turun ke lokasi, katanya dimana ada perusakan alam maka disitu akan hadir ARIMBI.

“Ini wajib kita laporkan seperti laporan perusakan sungai terdahulu di Riau,” katanya.

Beberapa pihak terkait seperti Humas PT RAPP, Kepala Desa Sungai Ara dan kontraktor bernama Sief dikonfirmasi belum satupun dari mereka yang menjawab.**


Redaksi

Komentar Via Facebook :