Docquity Mendukung Klien Farmasi di Filipina

Docquity Mendukung Klien Farmasi di Filipina

Manila - Membantu perusahaan farmasi di Filipina yang bergerak di bidang terapi pengobatan rasa nyeri (pain management therapeutic) (Klien) menguasai 10 persen pangsa pasar hanya dalam waktu satu tahun melalui program Docquity Awareness to Advocacy (A2A). Docquity, komunitas praktisi kesehatan profesional terverifikasi (verified healthcare professionals/HCP) terbesar di Asia Tenggara dan telah menghubungkan dua dari tiga dokter di wilayah ini,

Klien memproduksi obat-obatan yang mengatasi rasa nyeri dengan beragam mekanisme aksi. Produk ini menyediakan pendekatan multiaspek dalam pengobatan rasa nyeri yang berpotensi lebih efektif bagi pasien tertentu. Namun, segmen pasar produk ini berorientasi pada sumber daya dan bergantung pada kegiatan promosi, serta memiliki kompetitor dari produk obat-obatan resep dan over-the-counter (OTC).

Di sisi lain, Klien harus meningkatkan profil merek dan mengedukasi dokter tentang peran dan manfaat dari pendekatan produknya dalam pengobatan rasa nyeri. Staff representatif medis Klien awalnya hanya menjangkau sekitar 15% HCP yang mengobati rasa nyeri bagi pasien dan gejala terkait.

Berkat jaringan HCP yang luas, pemahaman atas kebutuhan dan preferensi HCP, serta solusi omnichannel Docquity yang lengkap, pendekatan tersebut membekali tim Penjualan dan Pemasaran Klien untuk meningkatkan jangkauan HCP hingga 2,5x di hampir 30.000 titik interaksi, serta menambah konversi dan pendapatan. Semua hal ini tercapai dengan 17 persen biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan metode biasa, seperti pertemuan tatap muka dengan staff representatif medis.

Demi menjawab tantangan ini, Docquity melibatkan Klien dalam program A2A. Docquity juga mulai mempelajari persepsi merek Klien melalui HCP yang terdaftar dalam jaringannya, serta menerapkan program sosialisasi omnichannel yang tepat sasaran.

Dengan tujuan, mengangkat proposisi utama dari merek tersebut sekaligus membangun kepercayaan melalui edukasi ilmiah. Docquity terus mengukur upaya tersebut melalui HCP dalam beragam tahap program pemasaran, mulai dari tahap Awareness (HCP yang berinteraksi dengan proposisi utama merek ini pada Docquity dan kanal media sosial) hingga tahap Trust (HCP yang terus berinteraksi dalam konteks edukasi ilmiah, seperti studi kasus dan kursus, di platform Docquity), serta tahap Advocacy (HCP yang tertarik dengan Call to Action (CTA) dari Klien).

Berdasarkan pendekatan tersebut, Docquity mengandalkan Virtual Medical Representative (VMR) yang melakukan pembahasan terarah bersama HCP, didukung preferensi HCP yang dihasilkan platform Docquity Insights.

Setelah mencapai hasil yang baik hanya dalam 12 bulan, hubungan Docquity dan Klien pun menuju model kemitraan bisnis jangka panjang. Lewat model ini, Docquity akan mendukung target bisnis dan pertumbuhan merek Klien.

Docquity tengah bernegosiasi dengan berbagai perusahaan lain di sektor kesehatan di Asia Tenggara untuk membuktikan keunggulan program A2A, serta membantu HCP untuk membangun kehidupan yang lebih sehat dalam skala luas.

Salah Satu Co-founder dan Chief Growth Officer, Docquity Amit Vithal, berkata "Lewat pendekatan A2A yang dirancang Docquity, klien kami di Filipina mampu membangun segmen HCP yang lebih tepat sasaran sehingga HCP dapat mengidentifikasi kasus spesifik yang sangat relevan dengan produk klien. Hal ini membantu klien menjalin hubungan dengan HCP yang tepat dengan pesan dan kanal yang tepat pula. Hasilnya, klien dapat mengungguli persaingan industri dan mencetak kinerja bisnis yang luar biasa".

"Jaringan dan keahlian kami sebagai platform digital tepercaya menghubungkan dan memfasilitasi HCP di Asia Tenggara. Dengan demikian, kami berada di posisi unik untuk terus mengembangkan pendekatan tersebut demi membantu perusahaan di sektor kesehatan yang ingin membina hubungan dengan dokter," pungkasnya.**


Rizky B

Komentar Via Facebook :