Bagaimana Pariwisata Guizhou Mendapat Manfaat Dari Budaya Lokalnya Ini Kata Fitur China Matters
Beijing - Acara bincang-bincang enam episode, berjudul The Talk with Guizhou. China Matters merilis serial talk show tentang perkembangan Provinsi Guizhou di barat daya Tiongkok.
Mengundang enam tamu dari Tiongkok dan luar negeri untuk berbagi pandangan mereka tentang topik-topik seperti bagaimana Guizhou mempromosikan revitalisasi pedesaan, bagaimana budaya lokal dapat mendorong industri pariwisatanya dan bagaimana provinsi dapat membangun ekosistem yang lebih baik.
Dalam episode ini, China Matters berbincang dengan David Bartosch, seorang peneliti terkemuka di Beijing Normal University Kampus Zhuhai. Dia berbagi dengan kita tentang Pemikiran Wang Yangming dan bagaimana filosofi Tiongkok kuno dapat memfasilitasi pengembangan pariwisata Guizhou di zaman modern.
"Ketika saya mengunjungi provinsi Guizhou pada tahun 2005, saya memperhatikan Wang Yangming dan pemikirannya," kata Bartosch, "dan saya mulai sangat tertarik padanya."
Wang Yangming (1472-1529), seorang filsuf Neo-Konfusianisme Tiongkok, berbicara menentang kekejaman seorang punggawa terkenal dan dengan demikian diasingkan ke Guizhou yang terpencil pada awal abad ke-16. Dalam doktrinnya, semua manusia memiliki pengetahuan bawaan tentang yang baik dan yang jahat dan kita harus bertindak berdasarkan hati nurani bawaan kita.
Bartosch percaya bahwa budaya Yangming dapat menjadi titik awal untuk mengembangkan berbagai bentuk industri budaya dan pariwisata.
"Dengan membuat orang menjadi lebih memperhatikan alam dan diri mereka sendiri, hal itu dapat mendorong kultivasi dan pengembangan diri pribadi," jelasnya.
Guizhou, bagi Bartosch, adalah tempat yang diberkahi dengan tradisi besar, beragam kelompok etnis minoritas, dan banyak warisan budaya tak berwujud.
"Semua elemen pelengkap yang membuat hidup begitu layak huni di provinsi Guizhou, dapat dialami langsung di tempat," pungkasnya.**
Komentar Via Facebook :