Di Ajang TaiwanPlus Film Festival, Ditampilkan Film Karya Ang Lee dan Hou Hsiao-Hsien
Taiwan - Koleksi film ini dikurasi lewat kolaborasi dengan Taiwan Film and Audiovisual Institute, segera tersedia di situs dan aplikasi TaiwanPlus hingga Oktober 2023.
Acting CEO, TaiwanPlus, Michael Yu, menjelaskan, dunia perfilman Taiwan dalam Film ini mencerminkan sejarah sosial dan politik negara ini yang kompleks.
"Festival film menjadi peluang bagi audiens untuk melihat evolusi Taiwan dari perspektif unik: dari masa kolonialisme, darurat militer, hingga masyarakat demokratis pada masa kini," ujarnya.
Jelas dia, "menampilkan dunia perfilman Taiwan adalah unsur penting dari misi TaiwanPlus untuk mempersembahkan Taiwan kepada dunia. Kami akan menambahkan konten film lain pada platform ini pada masa mendatang."
Konten film TaiwanPlus berikutnya akan mencakup debut global film dokumenter karya sutradara kenamaan Tsai Ming-liang. Pada Akhir minggu ini, sosok ternama di dunia perfilman Mandarin tersebut akan bertemu di Taipei dalam ajang Golden Horse Awards.
Salah satu film yang ditayangkan festival ini adalah semiautobiografi karya Hou Hsiao-Hsien "A Time to Live, A Time to Die" yang memenangkan penghargaan di Berlin Film Festival berkat sinematografi yang memukau.
Acara ini, bertajuk "An Island of Splendor - The Thousand Faces of Taiwan Cinema," menyajikan koleksi yang terdiri atas 23 film, termasuk karya-karya yang mendapat pengakuan internasional dari Ang Lee, Hou Hsiao-Hsien, dan Edward Yang.
Ini merupakan, salah satu ajang perfilman yang paling bergengsi di dunia. Di tengah perkembangan pesat kegiatan yang digelar di Taiwan, TaiwanPlus meluncurkan sebuah festival film lewat internet secara gratis agar audiens dapat mengikuti sejarah Taiwan selama hampir 90 tahun terakhir lewat film.
Baca Juga : Chubb Vietnam Pemenang Asia Super Team 2021
Posisi Taiwan sebagai pilar demokrasi regional mendukung perkembangan pesat industri perfilman, dan sutradara film asal Taiwan pun terus mendapat pujian dari kalangan internasional.
Film panjang pertama dari Ang Lee, "Pushing Hands", sebuah drama lintasbudaya dan lintasgenerasi, serta "Terrorizers" dari Edward Yang, sutradara yang sebelumnya meraih "Cannes Palme D'or", juga termasuk dalam koleksi film tersebut.**
Komentar Via Facebook :