Dari COP27 hingga G20: Pemimpin Global Didesak agar Menegakkan Multilateralisme

Dari COP27 hingga G20: Pemimpin Global Didesak agar Menegakkan Multilateralisme

Mesir - Finance Day, merupakan acara yang mempertemukan anggota GAUC dan pemimpin iklim global, termasuk Xie Zhenhua, Utusan Khusus Tiongkok di Bidang Perubahan Iklim; Chrysoula Zacharopoulou.

Menteri Negara Pembangunan, Francophonie, dan Kerja sama Internasional, Perancis; Inger Andersen, Executive Director, UNEP; Nick Stern, Chairman, Grantham Research Institute on Climate Change and the Environment, LSE; serta Elizabeth Yee, Executive Vice President, Rockefeller Foundation.

Hal ini dilakukan jelang G20, mahasiswa asal 15 universitas bergengsi di sembilan negara mendesak pemimpin dunia agar memberdayakan generasi muda dan menegakkan prinsip multilateralisme untuk mengubah komitmen emisi nol karbon menjadi aksi nyata.

Desakan ini berasal dari duta pemuda Global Alliance of Universities on Climate (GAUC) yang menerbitkan surat terbuka kepada pemimpin dunia di sesi "Climate x" dalam COP27 di Sharm el Sheikh, Mesir. Digelar di Paviliun Tiongkok pada 9 November lalu, 

Utusan Khusus Tiongkok di Bidang Perubahan Iklim, Xie Zhenhua, menggarisbawahi peran penting dari kontribusi pemuda dalam sinergi untuk mengatasi isu iklim, "Persinggungan antara solusi perubahan iklim dan target SDG lain merupakan kunci revolusi hijau bagi umat manusia. Hal ini merupakan semangat di balik 'Climate X'. Maka, sekarang menjadi momen untuk mendorong keikutsertaan semakin banyak generasi muda dalam gerakan tersebut, serta merumuskan solusi inovatif."

Di acara tersebut, duta pemuda dari GAUC melansir sebuah surat yang ditujukan kepada pemimpin dunia mewakili mahasiswa di enam benua. Surat ini mengangkat pentingnya upaya untuk mengasah keterampilan dan motivasi generasi muda seputar aksi iklim yang bersifat mendesak. Yenziwe Mbuyasa, Duta Pemuda Global GAUC dari Stellenbosch University berkata: "Pemuda dunia memiliki kepentingan yang tertanam kuat dalam aksi iklim, yakni membantu dunia dan siap menyumbangkan semangat, pemikiran, intelektualitas, serta aksi guna melestarikan bumi demi masa depan yang berkelanjutan."

Dikembangkan oleh pemimpin iklim generasi baru, surat terbuka ini mendesak kalangan pengambil keputusan agar menghargai prinsip kesetaraan lintas generasi dan multikulturalisme, serta memperluas sarana bagi generasi muda untuk berpartisipasi secara efektif dalam tata kelola iklim dunia.

"Selain menjadi pengamat dan penerus aspirasi, generasi muda mampu membuat perubahan transformatif dengan kearifan dan solusi," kata Canyang Xie, Duta Pemuda GAUC dari Tsinghua University.

"Lewat beragam peluang dan sarana, kami akan memperkokoh kepemimpinan iklim dan memperluas cakrawala kami," kata Ghilan Mara Andreea, Duta Pemuda GAUC dari London School of Economics. Isi dari surat terbuka yang selengkapnya tersedia di tautan ini.

Acara "climate X" menjadi bagian dari 2022 Climate x Campaign yang digagas GAUC, terdiri atas rangkaian kegiatan tingkat nasional, regional, dan global, seperti Climate x Youth Leadership Training Pilot, Africa Regional Climate Forum, 2022 'Climate x' Global Youth Summit on Net-zero Future, serta Global Youth Climate Week.

Michael R. Bloomberg, Utusan Khusus Sekjen PBB dalam Bidang Ambisi dan Solusi Iklim, serta Pendiri Bloomberg L.P. dan Bloomberg Philanthropies berkata, "Dalam konteks penanganan perubahan iklim, generasi muda layak mendapat tempat. Global Alliance of Universities on Climate ikut menyediakan tempat tersebut sekaligus mendukung upaya membangun masa depan yang berkelanjutan. Kita membutuhkan kemitraan global dan kolaborasi seperti ini guna mempercepat perkembangan."

Sebagai mitra penyelenggara acara, Bloomberg L.P bangga melanjutkan kolaborasi yang sukses dengan GAUC, serta membagikan akses gratis terhadap sertifikasi ESG yang baru dirilis Bloomberg L.P kepada 100 mahasiswa dalam program Climate x Pilot GAUC.**


Dion Tri Septian

Komentar Via Facebook :