Mahmud Marzuki Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Line Pekanbaru - Dinas Sosial (Dinsos) Riau kembali Mahmud Marzuki sebagai calon penerima gelar pahlawan nasional tahun ini ke Presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Mahmud Marzuki merupakan pejuang asal Kabupaten Kampar sudah diusulkan sejak 2008 lalu.
"Sekarang selesai finalisasi berkas calon pahlawan yang sudah diseminarkan akhir tahun lalu atas nama Mahmud Marzuki asal Kampar dan berkasnya sudah dikirim 28 April lalu ke Presiden melalui Menteri Sosial," kata Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin AR, di Pekanbaru, Minggu (14/5).
Baca Juga : Wan Thamrin Hasyim Menjadi Plt Gubri Lima Hari
Menurutnya, Mahmud Marzuki sudah lama diusulkan menjadi pahlawan nasional, namun tertunda terus. "Berkasnya kini sudah dibahas dan diperbanyak 17 rangkap lalu direkomendasikan juga oleh Gubernur dan DPRD Riau," tuturnya.
Selain Mahmud Marzuki, tambah Syarifuddin, ada satu tokoh Riau lagi yang layak didaulat sebagai pahlawan nasional, yakni Nara Singa II dari Indragiri Hulu. Namun, Mahmud Marzuki lebih diprioritaskan.
Baca Juga : BMKG Pantau 10 Titik Panas, Tujuh di Pelalawan
Berkas yang dikirim ke pusat itu, katanya, akan dibahas oleh Tim Gelar Pahlawan Nasional Kementerian Sosial RI. Lalu, tim itu akan turun melakukan verifikasi ke Riau. "Kita harapkan berkas ini bisa diverifikasi cepat," tuturnya pula.
Syarifuddin menyebut pengusulan Mahmud Marzuki sudah dilakukan sejak tahun 2008. Bahkan, sudah pernah diseminarkan. Tetapi ketika itu, Pemkab Kampar tidak melengkapi berkas ke Provinsi Riau hingga tertunda dan baru diusulkan lagi 2016 dan dilengkapi berkasnya.
Baca Juga : Aksi Galang KTP Buat Ahok di Pekanbaru Batal
Kemudian Tim Pengkaji Peneliti Gelar Pahlawan Daerah (TP2GD) Riau mencoba menghidupkan lagi dan mengkaji berkas tersebut. "Tim diharapkan bisa menimbulkan seluruh dokumen sejarah perjuangan pahlawan nasional ini termasuk rekomendasi dan foto-foto," bebernya.
Menurutnya, ada beberapa tokoh dari Riau yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, yakni Tuanku Tambusai, Sultan Syarif Kasim, dan Tengku Sulung. "Bahkan ada tokoh asal Kepulauan Meranti yang sudah didaulat jadi pahlawan nasional oleh Presiden Sokarno, namun tidak terdata oleh kita," katanya. **
Komentar Via Facebook :