Pekanbaru - Beredar isu salah seorang Toto gelap (Togel) 303 diciduk lagi oleh Satreskrim Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Tersangka (TSK) yang diduga jadi bandar togel itu dicokok Polisi di warung TSK di Belilas Jalan Lintas Timur Kelurahan Pangkalan Kasai Kecamatan-kecamatan Seberida Inhu, Kamis (11/8) sore ini sekitar pukul 16.00 Wib.

Sumber yang dipercaya tersebut dan tidak jauh dari TKP itu mengatakan penangkapan kepada TSK dilakukan beberapa orang diduga dari Reskrim Polres Inhu karena mereka pakai 'baju preman' dan tidak berseragam Polisi.

"Tadi siang ada penangkapan Pak, orang Batak bermarga SN, di Belilas," ungkap sumber lewat seluler, Kamis (11/8) sore.

Setelah ditangkap, TSK inisial SN dibawa langsung ke Polres Inhu bersama barang bukti (BB) berupa buku rekap dan uang tunai jual beli Sie-Jie pakai mobil Innova.

Atas penangkapan tersebut, dia orang narasumber dari selulernya mengatakan aplaus kepada Polisi. "Sebenarnya ditempat itu sudah lama ada jual Togel, sehingga terkesan kebal hukum, dan meresahkan warga khusus Ibu rumah tangga,"

Dari berbagai akurat yang dihimpun narasumber mengatakan, bisnis haram itu terkesan 'susah dijamah hukum' disebabkan oknum pemodal sangat licik dan dibackup oleh oknum-oknum yang kerap mengaktual diri aktif di salah satu ormas dari Medan Sumut.

Parahnya lagi, koordinator Judi Togel itu justru di koordinir seseorang Residivis bermarga N yang juga anggota Ormas.

"Setiap harinya inisial N itu yang melakukan pungutan kepada Perekap, dan inisial N itu bekerjasama dengan inisial M," paparnya.

Atas penangkapan tersebut mereka berharap Polisi mengusut tuntas jaringan Togel di Inhu. 

Sebelumnya warga di Kecamatan Batang Cenaku juga mengatakan hal yang sama tentang praktek perjudian Togel sudah berlangsung sejak 7 bulan terakhir bahkan kian marak. 

Di daerah kami, eks-transmigrasi tersebut terkesan terang-terangan, peminat nya pun tidak saja pada kaum usia lanjut tapi sudah merambah pada kalangan muda dan remaja," sesalnya.

Praktek Togel yang semakin merajalela membuat warga resah terlebih lagi di masa pandemi covid-19 saat ini yang mana tidak sedikit warga yang mengalami pemerosotan ekonomi. "Kalau ditempat kami ini Korlap nya disebut sebut bernama Colombia Gultom," beber sumber ini.**