Jalang Pelantikan, KPOTI Kota Dumai Rakor bersama KPOTI Riau

Jalang Pelantikan, KPOTI Kota Dumai Rakor bersama KPOTI Riau

Dumai - Era tujupuluhan hingga delapanpuluhan sejumlah tradisi masyarakat masih gampang kita temui. Seperti congklak, gasing, tali merdeka, dan lain sebagainya. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi bak jamur di musim hujan, permainan tradisional pun terdegradasi bahkan cenderung lenyap. 

Sadar akan fenomena itu, DR. Muhammad Zaini Alif, S.Sn. M.Ds. dan sejumlah tokoh lainya menginisiasi terbentuknya Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) di Jakarta pada 19 Oktober 2019. 

Harapannya, wadah ini akan akan menjadi motor penggerak untuk mengeksplor kembali permainan dan oleh raga tradisional yang ada di seluruh nusantara. 

Sejak terbentuk 2019, sejumlah daerah di tanah air juga langusng tancap gas. Tak tekecuali di Provinsi Riau. Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) telah terbentuk. 

Dalam rangka konsolidasi organisasi, KPOTI DPW Riau akan melaksanakan rapat koordinasi bersama KPOTI kota Dumai. Hal ini dilakukan sebagai tahapan persiapan pelantikan dan Pengukuhan pengurus KPOTI kota Dumai Periode 2021-2025 yang akan digelar pada hari Minggu,(21/3/2021). 

Rapat persiapan tersebut dihadiri Langsung oleh ketua KPOTI DPW Riau, Letkol Inf Aidil Amin, S.IP. didampingi Sukri sebagai Sekretaris beserta Rombongan bertempat di Hotel Grand Zuri kota Dumai.

Tahjuddin yang didapuk sebagai ketua KPOTI kota Dumai berharap, semua Anggota pengurus KPOTI kota Dumai berjuang melestarikan budaya tradisional. "Permainan tradisional Melayu yang ada di kota Dumai dengan ciri yang dimilikinya tidak pudar," ungkapnya.

Kita harus mampu melestarikan dan menjaga prestasi yang akan membawa citra baik bagi nama daerah kita masing-masing dan selalu mengingat sejarah budaya masa lalu," tegas Tahjuddin.

Lebih lanjut, ia menyebut, insya Allah pengukuhan dan pelantikan akan di Laksanakan di Hotel Grand Zuri kota Dumai. Ia berharap semua dapat berjalan sukses dan Lancar. 

Tak lupa, ia menekankan, semua Pengurus harus hadir dan tetap mengacu pada aturan AD/ART KPOTI, galakkan Kebudayaan di daerah kita masing-masing dalam Naungan Wadah KPOTI. 

Ia bahkan menyebut, beberapa contoh budaya permainan di Kota Dumai, seperti, permainan Enggrang, permainan Gasing, permainan Balok bolak balik, permainan Layang-layang, permainan galah panjang, dan permainan lainnya.

"Kita juga sudah Kordinasi pada pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kota Dumai, dan dinas terkait lainnya. Bahkan, katanya, sudah memasukan Program pokok pikiran (pokir) untuk kegiatan KPOTI dengan kisaran anggaran Rp. 300 juta," ujarnya.

Ketua KPOTI Riau juga mengingatkan, jangan ada ketergantungan kepada satu orang pengurus. KPOTI harus berjalan sesuai fokus program. 

"Lebih baik pengurusnya tidak banyak, tapi program dapat berjalan Lancar dan sukses," tukas Letkol Aidil Amin.

Disela Rakor, pengurus juga melakukan sesi tanya jawab dan diskusi terkait Program ke depan. Acara diakhiri dengan photo bersama.**


Mufaidnuddin

Komentar Via Facebook :